Publik mulai menduga-duga adanya indikasi keretakan hubungan antara Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi dan Presiden RI Prabowo Subianto.
Alasannya karena Prabowo disebut menyetop anggaran untuk megaproyek Ibu Kota Nusantara (IKN) di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, yang digagas sebelumnya oleh Jokowi.
Namun, pengamat politik Adi Prayitno menegaskan bahwa hal tersebut tidak sesederhana yang digambarkan oleh sebagian pihak.
Menurut Adi, meskipun terdapat koreksi terhadap kebijakan-kebijakan yang mencakup proyek strategi nasional, pengelolaan APBN, dan sektor infrastruktur, hal itu sama sekali tidak berarti bahwa Prabowo dan Jokowi mulai bermusuhan.
"Kalau dilihat dari gestur politiknya Prabowo masih menganggap Jokowi sebagai orang penting yang diperlakukan sama seperti presiden sebelumnya," kata Adi lewat kanal YouTube miliknya, Jumat 7 Februari 2025.
Dia melanjutkan, koreksi yang terjadi merupakan bagian dari evaluasi kebijakan dalam rangka mencapai efisiensi dan efektivitas, bukan merupakan cerminan dari konflik personal atau politik antara kedua tokoh.
"Hubungan baik antara mereka tetap dijaga dan dirawat," jelas Analis Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta itu.
Adi mengajak masyarakat untuk tidak mudah menyimpulkan bahwa revisi terhadap kebijakan-kebijakan strategis merupakan bukti adanya keretakan hubungan antara Prabowo dan Jokowi.
Ia mengingatkan bahwa dalam dunia politik, perbedaan pandangan dan pendekatan merupakan hal yang wajar dan harus dilihat dari konteks upaya mencapai efisiensi serta kemajuan bagi bangsa.
Sumber: rmol
Foto: Kolase Prabowo Subianto dan Jokowi/Ist
Artikel Terkait
Monumen Titik Nol IKN Masih Ada Tulisan Loren Ipsum, Netizen Gagal Paham: Kok Bisa Selengah Ini?
AS Serang Pelabuhan Minyak Houthi di Yaman, 74 Orang Tewas
Robby Abbas Pernah Jual Artis Terkenal Senilai Rp 400 Juta, Inisial TB dan Tinggal di Bali
Viral! Tugu Titik Nol Lorem Ipsum IKN Ditutup Terpal Usai Ramai di Medsos, Begini Kata OIKN