Perbedaan pernyataan terkait anggaran pembangunan mega proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) kini menjadi perdebatan tersendiri. Pasalnya, terdapat dua pernyataan berbeda dari Kementerian Pekerjaan Umum (KemenPU) dan Kepala Otorita IKN (OIKN).
Dimana KemenPU menyatakan bahwa terdapat efisiensi anggaran, termasuk untuk proyek IKN.
Sementara di sisi lain, Kepala Otorita IKN (OIKN) justru menyebut adanya penambahan anggaran menjadi Rp 14,4 triliun dari sebelumnya Rp 6,3 triliun untuk tahun 2025.
Menurut Ekonom sekaligus Pakar Kebijakan Publik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, jika perbedaan narasi ini terus berlanjut, maka berpotensi membuat investor ragu-ragu untuk berkomitmen dalam proyek IKN.
“Tanpa kepastian hukum dan kebijakan yang jelas, investor akan memilih untuk menunda investasi mereka,” ujar Achmad ketika dihubungi oleh Disway pada Sabtu 8 Februari 2025.
Achmad melanjutkan, hal ini tentunya akan berdampak akan buruk pada kelangsungan pembangunan IKN itu sendiri.
“Pemerintah harus segera menyelaraskan informasi dari berbagai institusi agar tidak menimbulkan spekulasi liar di masyarakat,” pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menyatakan bahwa memang ada pemblokiran anggaran yang seharusnya ditujukan untuk pembangunan IKN.
Menurutnya, hal ini disebabkan oleh adanya kekosongan anggaran usai pelaksanaan efisiensi anggaran yang sebelumnya sudah diumumkan oleh Menkeu Sri Mulyani.
Sementara di sisi lain, Kepala Otorita IKN (OIKN) Basuki Hadimuljono justru menyebut adanya penambahan anggaran untuk proyek IKN ini.
Diketahui, anggaran akan ditambah menjadi Rp 14,4 triliun dari jumlah sebelumnya, yang bernilai sebesar Rp 6,3 triliun untuk tahun 2025.
Sementara itu, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi memberikan bantahannya kepada pernyataan Menteri Dody tersebut.
Menurutnya, anggaran yang diblokir bukan berarti terdapat kekosongan anggaran, melainkan belum dapat digunakan saja.
Sumber: disway
Foto: Narasi Tidak Jelas, Polemik Anggaran IKN Terancam Pengaruhi Investasi-Istimewa-
Artikel Terkait
Prabowo Akui Banyak yang Ragukan Danantara
VIRAL Kades Bogor Ngaku Geli Terima Nasi Bungkus di Acara Bupati: Ini Pertama Kali Saya Nenteng Berkat!
Ketika Bung Bowo Merasa Mirip Bung Karno
Dinasti Politik: Antara AHY, Puan dan Mungkin Gibran