Gawat! NASA Ungkap 9 Negara Berisiko Terkena Dampak Tabrakan Asteroid 2024 YR4

- Rabu, 19 Februari 2025 | 14:55 WIB
Gawat! NASA Ungkap 9 Negara Berisiko Terkena Dampak Tabrakan Asteroid 2024 YR4


MURIANETWORK.COM -
NASA mengungkapkan daftar negara yang berisiko terdampak tabrakan asteroid 2024 YR4 pada 22 Desember 2032.

Dinamai 2024 YR4 karena asteroid tersebut pertama kali ditemukan pada 2024 oleh proyek ATLAS yang didanai NASA di Rio Hurtado, Chile.

Asteroid ini memiliki kemungkinan 1 banding 43 akan menabrak Bumi dalam beberapa tahun mendatang.

Meski kemungkinannya kecil, tetapi menurut laporan NASA, peluang tabrakan asteorid ini dengan Bumi meningkat dari 1,2 persen menjadi 2,3 persen.

"Walaupun memiliki peluang sangat kecil untuk menghantam Bumi pada 2032, ia telah melampaui ambang batas probabilitas tabrakan 1 persen," kata NASA, dikutip dari laman resminya, Jumat (7/2/2025).

Ukuran Asteroid 2024 YR4 diperkirakan mencapai 40-90 meter dan tabrakannya dengan Bumi bisa menghancurkan sebuah kota karena energi yang dilepaskan sebesar delapan megaton TNT.

Energi ini setara dengan lebih dari 500 kali lipat kekuatan bom atom Hiroshima.

Lantas, mana saja wilayah yang diprediksi terdampak tabrakan asteroid 2024 YR4?

Negara berisiko terdampak asteroid 2024 YR4


Dilansir dari Unilad, Jumat (16/2/2025), peneliti senior dari Catalina Sky Survey NASA, David Rankin memetakan "koridor risiko batu antariksa" untuk mengetahui wilayah yang terdampak asteroid ini.

Dengan menggunakan peta koridor risiko, menurut perhitungannya, asteroid 2024 YR4 diperkirakan akan bertabrakan di sebuah jalur yang membentang dari Amerika Selatan bagian utara, melintasi Samudra Pasifik, Asia selatan, Laut Arab, dan Afrika.

Lokasi tepatnya tabrakan asteroid bergantung pada rotasi Bumi. Namun, Rankin mengatakan, beberapa negara yang kemungkinan menjadi sasaran adalah Ethiopia, Sudan, Bangladesh, India, dan Pakistan.

Kemudian Ekuador, Kolombia, Venezuela, dan Nigeria juga disebut berpotensi terdampak.

Dampak asteroid 2024 YR24


Ukuran asteroid dapat memengaruhi dampaknya terhadap obyek yang ditabrak.

"Jika asteroid itu berukuran maksimal dari yang diperkirakan, ledakannya bisa berdampak hingga 50 km dari titik tabrakan asteroid," ujar Direktur Pusat Studi Obyek Dekat Bumi NASA, Paul Chodas, dikutip dari CNN, Jumat.

Selain itu, potensi kerusakan biasanya muncul karena kecepatan asteroid yang sangat tinggi, sekitar 17 km/detik saat memasuki atmosfer bumi.

Sebagai contoh, pada 1908 sebuah asteroid berdiameter 50-80 meter dengan kecepatan 15-30 km/detik menghantam sungai Podkamennaya Tunguska yang berada di sebuah hutan di Rusia.

Akibatnya, sekitar 80 juta pohon di area seluas 830 mil persegi (2.150 km persegi) rata dengan tanah.

Kemudian, pada 2013, asteroid berukuran 20 meter memasuki atmosfer Bumi di wilayah Chelyabinsk, Rusia dan meledak di udara.

Ledakan itu melepaskan energi 20 hingga 30 kali lebih kuat dari bom atom. Dampaknya, sebanyak 7.000 bangunan rusak dan lebih dari 1.000 orang luka-luka.

Menurut peneliti, jika asteroid 2024 YR4 berukuran 90 meter atau ukurannya maksimal dari perkiraan, dampaknya mungkin mirip dengan ledakan asteroid di Tunguska.

Tidak perlu panik


Meski begitu, karena kemungkinan terjadinya masih sangat kecil, masyarakat tidak perlu panik. NASA juga mengatakan bahwa mereka terus memantau orbit asteorid tersebut.

Bahkan, menurut Chodas, kemungkinan tabrakan asteroid 2024 YR4 akan meleset.

"Kami sama sekali tidak khawatir, karena peluangnya 99 persen itu akan meleset," ujarnya, dikutip dari NBC.

Dia menambahkan, observasi yang terus dilakukan akan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang orbit asteroid, sehingga ada kemungkinan risiko tabrakan tersebut turun menjadi nol.

Sumber: kompas

Komentar