Ekonomi DIY Diproyeksikan Tumbuh Kuat Pada 2024

- Selasa, 19 Desember 2023 | 04:31 WIB
Ekonomi DIY Diproyeksikan Tumbuh Kuat Pada 2024

murianetwork.com - SLEMAN - Meskipun pasar masih dalam kondisi 'wait and see', namun perekonomian DIY diproyeksikan akan tetap tumbuh kuat pada kisaran 4,8 persen hingga 5,6 persen pada tahun politik 2024.

Seiring penguatan ekonomi tersebut, diperkirakan sektor jasa keuangan pun mengalami pertumbuhan pada 2024. PDB diprediksi tumbuh 5 persen, kredit tumbuh 7 persen atau sekitar Rp 543 triliun, DPK tumbuh 6,7 persen atau Rp 561 triliun dan piutang pembiayaan leasing tumbuh 7,1 persen atau Rp 33 triliun.

Hal tersebut dikemukakan Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DIY Jimmy Parjiman dalam Diskusi Akhir Tahun 2023 dan Outlook DIY 2024 di Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Senin (18/12/2023). Diskusi terbatas ini terlaksana atas kerjasama OJK DIY, Bank Indonesia (BI) DIY, Kamar Dagang dan Industri (Kadin).DIY, Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Yogyakarta dan SKH. Kedaulatan Rakyat.

Baca Juga: Program Menuju Satu Data Salatiga, Masuk Penghargaan TOP 99 KIPP

"Pertumbuhan ekonomi DIY pada triwulan III 2023 mencapai 4,96 persen dengan pertumbuhan tertinggi ada pada jasa keuangan disusul jasa transportasi dan jasa lainnya. Outlook sektor jasa keuangan pada 2023 yaitu kredit perbankan tumbuh di kisaran 10-12 persen dan DPK di kisaran 7-9 persen, piutang pembiayaan 13-15 persen, aset asuransi 5-7 persen, aset dana pensiun 5-7 persen serta nilai emisi Rp 200 triliun," paparnya.

Jimmy mengungkapkan asumsi yang digunakan perekonomian global masih melambat sepanjang 2023 hingga 2024, tapi tidak terjadi resesi global. Kemudian tingkat inflasi global masih relatif tinggi sehingga kebijakan moneter bank sentral utama mash restriktif. Lalu proses Pemilu 2024 berjalan lancar sehingga konsumsi rumah tangga stabil dan tingkat investasi kembali 'picking up'.

"Harga komoditas ekspor utama Indonesia stabil sehingga defisit transaksi berjalan tidak melebar signifikan. Selanjutnya, tekanan inflasi harga pangan akan cukup tinggi karena potensi El Nino, namun transmisinya ke harga domestik diperkirakan terbatas seiring antisipasi yang dilakukan pemerintah," paparnya.

Melengkapi pernyataan Jimmy, Kepala Perwakilan BI DIY Ibrahim mengingatkan risiko tingkat suku bunga global yang bertahan pada level yang tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama atau fenomena 'higher for longer'. Fenomena kebijakan moneter dunia memang sangat didominasi suku bunga The Fed yang pada akhirnya berpengaruh pada perekonomian negara lain termasuk Indonesia dengan meningkatkan suku bunganya.

"Berkaca dari fenomena dan kondisi pasar yang 'wait and see' tersebut, perekonomian DIY 2024 diperkirakan tetap kuat dan cenderung mengalami peningkatan dengan memperhitungkan tantangan dan potensi yang ada. Diharapkan sektor - sektor yang menjadi tulang punggung atau backbone perekonomian DIY seperti UMKM harus bisa tumbuh lebih kuat lagi" imbuh Ibrahim.

Baca Juga: Kejari Wonogiri Tahan Kades Manjung

Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi dan Keanggotaan Kadin DIY Robby Kusumaharta mengaku para pengusaha DIY sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja menghadapi tahun 2024. Karena para pengusaha baru saja dihadapkan dengan kenaikan Upah Minimum yang cukup besar.

"Ekonomi 2024 pada dasarnya akan berlangsung sesuai dengan keadaan, tetapi kondisi pengusaha sedang tidak baik-baik saja. Sebab persoalannya di DIY adalah mempertahankan klien dan akan ada penyesuian biaya khususnya industri manufaktur. Harapan saya dengan adanya peningkatan SDM melalui program vokasi bisa mempercepat upaya kita untuk lari mencapai angka pertumbuhan ekonomi," terangnya.

Rektor Universitas Widya Mataram Yogyakarta (UWMY) Edy Suandi Hamid menambahkan pertumbuhan ekonomi tidak terlalu terpengaruh dengan adanya pesta demokrasi. Sehingga pemilu tidak perlu dikhawatirkan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi karena komponen yang mendorong pertumbuhan adalah konsumsi domestik. Sedangkan investasi lebih wait and see serta ekspor impor bisa sedikit mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: 13 Juta Warga Diperkirakan Mudik ke Jateng

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: krjogja.com

Komentar