'Lebih Mudah Memprediksi Prabowo Gagal Daripada Akan Sukses'
Oleh: Ali Syarief
Akademisi
Pemerintahan Prabowo Subianto tampaknya akan menghadapi berbagai tantangan besar yang dapat menghambat laju pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional.
Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah peristiwa telah menggambarkan lemahnya fondasi hukum, meningkatnya korupsi, gelombang demonstrasi mahasiswa yang tak kunjung reda, serta sikap politik Prabowo terhadap Jokowi yang mulai memunculkan gesekan di dalam koalisi.
Lebih dari itu, kepemimpinan Prabowo yang semakin diperhatikan oleh investor asing justru menimbulkan keraguan terhadap prospek investasi di Indonesia.
Jika masalah-masalah ini tidak ditangani dengan baik, bukan tidak mungkin ekonomi nasional akan mengalami stagnasi yang berkepanjangan.
Lemahnya Penegakan Hukum: Kasus PIK2 dan Ancaman Ketidakpastian
Salah satu sorotan utama adalah lemahnya penegakan hukum, sebagaimana tercermin dalam kasus Pantai Indah Kapuk 2 (PIK2).
Dalam kasus ini, terjadi pembiaran terhadap dugaan pelanggaran hukum dan lingkungan yang seharusnya ditindak secara tegas.
Namun, hingga kini, pemerintah cenderung lamban dalam menangani persoalan tersebut.
Kelemahan penegakan hukum seperti ini menjadi sinyal buruk bagi dunia usaha dan masyarakat, sebab ketidakpastian hukum dapat merusak kepercayaan investor.
Tanpa adanya kepastian hukum, para pelaku usaha, baik domestik maupun asing, akan enggan menanamkan modalnya di Indonesia, yang pada akhirnya menghambat pertumbuhan ekonomi.
Korupsi yang Kian Menggurita
Tingkat korupsi yang semakin tinggi menjadi batu sandungan lain bagi pemerintahan Prabowo.
Berdasarkan berbagai laporan, praktik korupsi di Indonesia masih merajalela, dan tren peningkatan kasus korupsi dalam berbagai sektor mengindikasikan bahwa reformasi birokrasi berjalan di tempat.
Komitmen pemberantasan korupsi yang lemah hanya akan memperparah kondisi ini dan menimbulkan keraguan publik terhadap integritas pemerintah.
Tanpa kebijakan yang konkret dan tegas, sulit bagi Indonesia untuk menarik investasi yang sehat dan berkelanjutan.
Demonstrasi Mahasiswa yang Tak Kunjung Usai
Gelombang demonstrasi mahasiswa yang terjadi secara berulang menunjukkan ketidakpuasan publik terhadap berbagai kebijakan pemerintah.
Demonstrasi yang terjadi secara berjilid-jilid ini tidak hanya merupakan ekspresi kekecewaan terhadap kebijakan yang dianggap merugikan rakyat, tetapi juga sinyal bahwa ada krisis kepercayaan terhadap pemerintahan Prabowo.
Jika aspirasi mahasiswa dan masyarakat luas terus diabaikan, maka stabilitas sosial dan politik akan terganggu, yang pada akhirnya berdampak negatif pada perekonomian nasional.
Prabowo vs Jokowi: Konflik Internal yang Membahayakan
Di tengah berbagai tantangan yang sudah ada, sikap Prabowo terhadap Jokowi pun mulai menjadi sorotan.
Gelombang suara dari hati nurani rakyat yang ingin memenjarakan Jokowi menjadi indikasi bahwa dukungan kepada Prabowo mulai memudar, justru karena sikapnya yang terus mendukung Jokowi.
Padahal, mantan presiden tersebut telah dicap sebagai salah satu tokoh paling korup di dunia.
Jika friksi ini terus berkembang menjadi konflik sosial yang lebih besar, maka dampaknya tidak hanya akan terasa dalam stabilitas pemerintahan, tetapi juga berimbas pada ketidakpastian kebijakan ekonomi yang bisa menghambat berbagai program pembangunan.
Kepemimpinan Prabowo dalam Sorotan Investor Asing
Salah satu faktor penting yang akan menentukan keberhasilan ekonomi Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo adalah kepercayaan investor asing.
Namun, kepemimpinannya yang dianggap kurang tegas dalam menegakkan hukum dan inkonsisten dalam kebijakan bisa menjadi hambatan besar dalam menarik investasi.
Investor global membutuhkan jaminan stabilitas, kepastian hukum, serta kebijakan ekonomi yang berpihak pada pasar.
Jika Prabowo gagal menunjukkan kepemimpinan yang kuat dan kredibel, maka Indonesia berisiko kehilangan banyak peluang investasi yang sangat dibutuhkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Kesimpulan: Jalan Terjal di Depan Mata
Dengan berbagai tantangan yang ada, Prabowo harus segera mengambil langkah konkret untuk memperbaiki citra pemerintahannya.
Penegakan hukum yang lebih tegas, komitmen serius dalam pemberantasan korupsi, serta respons yang lebih bijak terhadap aspirasi rakyat merupakan langkah yang tak bisa ditunda.
Jika tidak, maka pemerintahan Prabowo bukan hanya akan menghadapi krisis politik dan sosial, tetapi juga risiko stagnasi ekonomi yang lebih dalam.
Di tengah dinamika global yang semakin kompleks, kegagalan dalam mengelola faktor-faktor ini hanya akan membuat Indonesia semakin tertinggal dalam persaingan ekonomi dunia. ***
Sumber: FusilatNews
Artikel Terkait
Ketika Hasto Meminta Jokowi Diperiksa, KPK Menghindar: Nuansa Politik Yang Kentara
Saat Rakyat Teriak Adili, Habib Rizieq Shihab: Stop Presiden Prabowo Jangan Lindungi Jokowi Lagi!
Ini Yang Ditunggu! Connie Bakrie Ungkap Akan Bongkar Dokumen Skandal Rahasia Pejabat Jika Diizinkan Hasto
ERA JOKOWI: Kebodohan Kolektif Dinilai Sebagai Kebenaran