Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea baru-baru ini menjadi sorotan publik
setelah memamerkan fasilitas mewah di sebuah rumah sakit di Singapura,
tempatnya dirawat.
Melalui akun TikToknya, Hotman Paris mengungkapkan biaya fantastis yang
harus dikeluarkan untuk menginap di kamar penthouse rumah sakit tersebut
yakni mencapai Rp195 juta per malam.
"Ini sekadar tukar informasi, satu kamar penthouse di Rumah Sakit Mount
Elizabeth Novena Singapura, satu malam 16 ribu dolar dan tapi juga termasuk
dikasih mobil limosin," kata Hotman Paris.
Hotman Paris pun membandingkan biaya tersebut dengan pendapatannya dalam
sehari bekerja di Jakarta.
"Ini karena saya kebanyakan kerja, saya kerja itu 18 jam sehari. Sehari saya
kerja di Jakarta, habis ini semalam menginap, 16 ribu Singapura dolar, satu
malam," ujarnya.
Tak hanya itu, Hotman Paris juga menceritakan bahwa kamar tamu di sebelah
penthouse yang ditempatinya pernah digunakan oleh seorang raja Arab.
Pengacara 64 tahun ini pun memamerkan fasilitas mewah yang tersedia di
penthouse tersebut, seperti dua kamar besar, taman sendiri, dan pemandangan
indah kota Singapura.
"Kenapa kamar Penthouse rumah sakit Mount Elizabeth Novina Singapore? Para
dokter ahli yang ke kamar pasien dengan peralatan! Dua kamar besar! Taman
sendiri, view Singapore dan service full," ucap Hotman Paris pamer.
Unggahan Hotman Paris ini pun menuai beragam komentar dari warganet. Banyak
yang menyentil Kementerian Kesehatan RI dan membandingkan fasilitas rumah
sakit di Indonesia dengan di Singapura.
"Rumah sakit di Indonesia dan Kementerian Kesehatan, harap memberikan
komentar juga. Ini bukan sekadar konten, loh! Di dalamnya terdapat banyak
kritik tajam mengenai pelayanan pasien yang sedang sakit. Saya menunggu
komentar dari pihak-pihak terkait dengan pelayanan kesehatan di Indonesia.
Kira-kira, ada tidak yang akan berkomentar di sini?" komentar seorang
warganet.
"Mencari uangnya di Indonesia, tapi menghabiskannya di luar negeri. Kenapa
begitu? Ayo, @kemenkes_ri, apa yang perlu dibenahi?" ujar warganet lainnya.
"Beda perlakuan, ya, antara rumah sakit di Indonesia dan luar negeri? Dulu,
tiga tahun lalu, ibu saya menjalani paket skrining kanker di Malaysia,
semuanya hanya sekitar Rp12 juta. Sementara di Indonesia, dengan jumlah itu
baru bisa mendapatkan satu marker CA. Jelas rugi! Untuk apa ke spesialis di
Indonesia kalau dokter-dokternya masih merasa seperti manusia setengah
dewa?" sahut warganet lain.
Sumber:
suara
Foto: Hotman Paris. (Instagram)
Artikel Terkait
Kata Pertamina: Tak Ada Oplosan Pertamax, hanya Penambahan Warna
Prabowo Bicara Dugaan Korupsi Pertamina: Lagi Diurus, Kami akan Bersihkan
Main Tangan ke Pelatih Lawan, Lionel Messi Didenda MLS
Link Video Syur Guru Cantik Asal Jember, Hebohkan Netizen di Media Sosial