Prabowo Masih Nanar: Linglung dan Bingung Dalam Kegelapan

- Rabu, 26 Februari 2025 | 17:25 WIB
Prabowo Masih Nanar: Linglung dan Bingung Dalam Kegelapan


Prabowo Masih Nanar: 'Lingling dan Bingung Dalam Kegelapan'


Oleh: Sutoyo Abadi


Tagar Indonesia Gelap mengema saat mahasiswa turun ke gelanggang demo adalah sebuah fakta, realitas dan kenyataan yang terjadi di Indonesia.


Presiden Prabowo Subianto pura-pura terkejut dan bertanya mengapa ada ungkapan “Indonesia Gelap”. 


“Saudara-saudara yang muda-muda, yang melihat Indonesia gelap itu siapa?” tanya Prabowo saat memberikan sambutan di acara Kongres ke-6 Partai Demokrat di Jakarta Pusat, Selasa (25/2/2025).


Alangkah Presiden Prabowo Subianto akan seperti sembunyi dan bertahan membela diri dari tekanan yang sangat berat dari kenyataan yang dia sendiri sesungguhnya menyadari dan mengakui Indonesia dalam Gelap


Rakyat tidak sebodoh yang dibayangkan Prabowo saat memekikkan ‘hidup Jokowi’, saat HUT ke-17 Gerindra di Sentul, Jawa Barat, Sabtu (15/2/2025). 


Pekikan ini sesungguhnya bukan untuk Jokowi yang selama menjadi Presiden hanya sebagai boneka RRC, pekikan ini adalah bentuk lain dari pujian dan sembah ketaatannya kepada Xi Jinping.


Jangan sampai lupa kejadian saat kunjungan Prabowo ke China, 31 Maret – 2 April 2024, Xi Jinping  menyebut Prabowo sebagai Elected President Jokowi. Adalah awal sebuah propaganda   China untuk tetap menguasai Indonesia. 


Prabowo kembali  ke Cina, resmi kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto datang pada 8-10 November 2024.


Gelap di Indonesia karena  Prabowo masih dalam tekanan sebagai estafet kepemimpinan pro RRC dibawah kendali Xi Jinping.


Fakta Prabowo Subianto sampai saat tidak mampu mengambil keputusan mencegat Oligarki sekedar menghentikan Program Strategis Nasional ( PSN ), menghentikan kekejaman mereka membuat hunian etnis China dengan mengusir warga pribumi dan kejahatan lainnya yang  membayakan kedaulatan negara.


Oligarki dengan back up full RRC akan terus menekan dan mengendalikan Prabowo jangan sampai mengubah sikapnya yang berpotensi  mengancam kekuasaan oligarki ( RRC ).


Indonesia gelap karena Xi Jinping akan terus merealisasi target proyek-proyek China  yang harus dilaksanakan Presiden Prabowo dengan pengawalan ketat Xi Jinping :


Pertama, Oligarki harus tetap terlibat langsung atau tidak langsung dalam kebijakan politik dan ekonomi di Indonesia.


Kedua, TKA China harus tetap aman tanpa gangguan baik dari negara atau serangan kaum pribumi.


Ketiga, semua proyek oligarki yang berlindung dengan Proyek Strategis Nasional ( PSN ) baik PIK, reklamasi pantai dan lainnya, harus aman tanpa gangguan.


Keempat, Pembangunan IKN ( memindah Ibu Kota ) harus tetap dilanjutkan untuk memperlancar penaklukan Jakarta dan sekitarnya ( proyek aglomerasi  bersama wilayah sekitarnya Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Cianjur.


Kelima, Oligarki bebas menguasai tambang dan kekayaan alam lainnya.


Keenam, Pembangunan pangkalan militer, tidak boleh ada gangguan khususnya pembangunan Pangkalan Militer di Pulau Triton Kepulauan Paracel yang telah dibangun landasan terbang berpanjang 600 meter (2.000 kaki) . Hal itu terekam melalui foto satelit perusahaan pencitraan Bumi, Labs. PBC.


Jadi suara mahasiswa itu murni untuk menyelamatkan Indonesia dari kedunguan dan ketololan para penguasa/pejabat Indonesia dari aneksasi asing khususnya Oligarki ( RRC ) yang nyata akan menguasai Indonesia.


Karena Presiden Prabowo masih membisu, tidak berdaya bahkan membiarkan rakyat harus bertarung dengan aparat keamanan di telah menjadi budaknya oligarki


Saat ini Presiden Prabowo Subianto masih nanar, linung dan bingung dalam kegelapan hanya bertahan dengan omon – omon mengira akan bisa meredam kemarahan rakyat. 


Apabila Prabowo Subianto  masih tunduk dengan Oligarki (Xi Jinping ) dan bersekutu dengan Jokowi, resikonya akan di lempar, di hancurkan dan ditumbangkan oleh rakyatnya sendiri. ***


Komentar