Debat Sengit, Trump Sebut Zelensky Berjudi dengan Perang Dunia III

- Sabtu, 01 Maret 2025 | 17:10 WIB
Debat Sengit, Trump Sebut Zelensky Berjudi dengan Perang Dunia III


Pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Ruang Oval, Jumat (29/2), yang awalnya bertujuan mempererat kerja sama strategis, berubah menjadi perdebatan sengit. Trump menegur Zelensky dengan tajam, memperingatkan bahwa ia berjudi dengan Perang Dunia III dalam konflik Ukraina-Rusia.

Ketegangan meningkat ketika Wakil Presiden JD Vance menekankan pentingnya diplomasi dalam mencari jalan damai. Zelensky, yang skeptis terhadap negosiasi dengan Rusia, langsung mempertanyakan pendekatan tersebut.

"Diplomasi macam apa, JD, yang sedang Anda bicarakan?" ujarnya.

Suasana semakin panas saat Vance menuduh Zelensky memanfaatkan media AS untuk kepentingan politiknya.

"Tidak sopan bagi Anda untuk datang ke Ruang Oval untuk mencoba mengajukan gugatan hukum di depan media Amerika," katanya.

Kunjungan Zelensky awalnya diharapkan menghasilkan kesepakatan yang memberi AS saham dalam eksploitasi unsur tanah jarang Ukraina. Namun, diskusi gagal setelah Trump dikabarkan mengusir Zelensky sebelum kesepakatan bisa dicapai.

Dalam debat yang memanas, Vance menuduh Ukraina memaksa wajib militer ke garis depan akibat masalah tenaga kerja, sementara Trump menegaskan bahwa Ukraina tidak dalam posisi untuk mendikte AS.

"Negara Anda dalam masalah besar. Saya tahu Anda tidak akan menang. Anda memiliki peluang besar untuk keluar," kata Trump.

Zelensky menegaskan bahwa Ukraina akan tetap bertahan.

"Kami tetap tinggal di negara kami, tetap kuat. Sejak awal perang, kami sendirian, dan kami bersyukur," ujarnya.

Namun, Trump menyoroti besarnya bantuan AS kepada Ukraina.

"Kami telah memberi Anda $350 miliar dan peralatan militer. Tanpa kami, perang ini akan berakhir dalam dua minggu," katanya.

Seiring debat semakin panas, Trump akhirnya membatalkan konferensi pers yang telah dijadwalkan dan meminta media meninggalkan ruangan. Beberapa jam kemudian, ia menulis di Truth Social: "Saya telah memutuskan bahwa Presiden Zelensky tidak siap untuk perdamaian jika Amerika terlibat, karena dia merasa keterlibatan kami memberinya keuntungan besar dalam negosiasi. Saya tidak menginginkan keuntungan, saya menginginkan PERDAMAIAN."

Sementara itu, Zelensky mencoba meredakan ketegangan melalui unggahan di platform X.

"Terima kasih Amerika, terima kasih atas dukungan Anda, terima kasih atas kunjungan ini. Terima kasih @POTUS, Kongres, dan rakyat Amerika. Ukraina membutuhkan perdamaian yang adil dan abadi, dan kami bekerja untuk itu," tulisnya.

Sebelum bertolak ke Mar-a-Lago, Trump kembali menegaskan niatnya mengakhiri perang.

"Saya ingin gencatan senjata sekarang. [Zelensky] berkata, 'oh, saya tidak ingin gencatan senjata.' Nah, tiba-tiba ia menjadi orang penting karena ia didukung AS. Kita harus mengakhirinya atau membiarkannya berjuang, dan jika ia berjuang, hasilnya tidak akan baik. Karena tanpa kita, ia tidak akan menang," tegasnya.

Sumber: suara
Foto: Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy saat terlibat cekcok dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Ruang Oval. (tangkapan layar/x)

Komentar