Ogah Setengah-Setengah, Erick Thohir: Bukan 7 Tapi 47 BUMN Bakal Dikelola Danantara!

- Sabtu, 01 Maret 2025 | 20:35 WIB
Ogah Setengah-Setengah, Erick Thohir: Bukan 7 Tapi 47 BUMN Bakal Dikelola Danantara!




MURIANETWORK.COM - Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bukan 7 tapi 47 perusahaan pelat merah yang akan dikelola oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Hingga kini sudah ada 7 BUMN yang sedang tahap restrukturisasi.


"Kalau ditanya, Pak Erick kenapa enggak tujuh, kenapa semuanya? Ya, kalau kami mau transformasi total bersih-bersih BUMN jangan tujuh, semuanya menjadi satu asset management," ujar Erick kepada wartawan, di Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu (1/3/2025).


Menurutnya, untuk melakukan bersih-bersih BUMN perlu dilakukan secara total dan tidak boleh setengah-setengah. 


Dia juga menyinggung pentingnya transformasi yang selama ini sudah dijalankan.


"Kalau kami mau mendukung perubahan bangsa ini enggak boleh, misalnya saya sebagai Menteri BUMN, setengah-setengah. Ya, ini tujuh dulu, ini tambah dua dulu, jangan. Semuanya, toh kami enggak ada yang disembunyikan. Transformasi yang kami dorong selama lima tahun ini enggak ada yang disembunyikan," kata dia.


Erick menjelaskan meskipun 47 BUMN masuk Danantara, Kementerian BUMM tidak akan lepas tangan. 


Kata dia, Kementerian BUMN akan tetap mengawasi operasional perusahaan khususnya yang berkaitan dengan kewajiban terhadap layanan publik. 


Misalnya adalah hal-hal yang menyangkut subsidi, kompensasi, hingga proyek strategis nasional (PSN).


"Salah satunya di Undang-Undang itu kan fungsi kami mengawasi, menindak kalau ada kasus korupsi, menyetujui rencana kerja, memastikan antara dividen dan suntikan modal. Nah, apakah kami mengawasi operasional? Masih. Contoh untuk apa? Public service obligation," sambungnya.


Erick menjelaskan, proses alih saham untuk perusahaan BUMN ke Danantara masih berproses. 


Pihaknya juga terus melakukan berkoordinasi dengan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani terkait hal tersebut.


"Kita sekarang, saya Pak Rosan itu benar-benar baik hubungannya. Pak Rosan dulu pernah di wakil Menteri BUMN juga. Jadi ini saya rasa positif," ungkapnya.


Berpotensi Jadi Ladang Korupsi Sistemik, Danantara Mesti Dipelototi Ramai-Ramai!


Sebanyak 47 BUMN bakal dikelola oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). 


Pengamat hukum dan pembangunan Hardjuno Wiwoho mengingatkan potensi korupsi sistemik terhadap mandat mengelola aset yang begitu besar.


"Kata kuncinya kelemahan dalam tata kelola aset negara berpotensi menjadi ladang korupsi sistemik yang merugikan rakyat dalam skala besar," ucap Hardjuno dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (1/3/2025).


Dia mengajak masyarakat untuk ikut mengawasi pengelolaan aset negara. 


Sementara, Danantara diingatkan untuk transparan dan memberikan akses seluas-luasnya bagi publik untuk cegah potensi penyimpangan.


"Akademisi, jurnalis investigatif, dan organisasi masyarakat sipil harus dilibatkan dalam upaya transparansi ini,” tutur dia.


Hardjuno mengatakan, terlibatnya sejumlah politisi ataupun orang-orang dekat lingkar kekuasaan, juga menimbulkan potensi konflik kepentingan dalam pengelolaan Danantara. 


Oleh karena itu, perlu pula peran aktif penegak hukum dalam menghadirkan skema pencegahan yang komprehensif.


"Jangan sampai Danantara jatuh ke tangan para politisi yang hanya mencari keuntungan pribadi. Negara harus menyerahkannya kepada profesional yang memiliki rekam jejak bersih dan berintegritas, dengan audit profesional yang melibatkan akademisi serta pakar independen," ucap Hardjuno.


Sumber: Inilah

Komentar