Kasus korupsi Pertamina mendapat sorotan tajam dari Doadibadai Hollo atau Badai. Ia sampai mencak-mencak ke Dirut PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan yang ikut jadi tersangka imbas praktek kecurangan yang berimbas pada peredaran bensin oplosan berlabel Pertamax di berbagai SPBU sejak 2018.
"Gaji Rp1,8 M loh, ngapain?" tanya Badai di kawasan Senayan, Jakarta baru-baru ini.
Badai diduga sempat merasakan langsung dampak buruk bensin oplosan berlabel Pertamax. Keluhan Badai mirip-mirip dengan cerita Sandy Andarusman atau Sandy Pas Band, soal kinerja mesin kendaraan yang terganggu setelah mengisi ulang BBM.
"Kalau masalah brebet-brebet nih, bener nih," beber Badai.
Badai mengalaminya tahun lalu. Salah satu mobilnya mengalami masalah kinerja mesin gara-gara memakai Pertamax.
"Tahun lalu, kebetulan gue ada satu mobil SUV gitu ya. Gue curiga ya, berarti bener gitu. Pertamax yang dioplos ini akan, saya anak Teknik Mesin, kalau bensin itu kualitasnya menurun, itu akan menimbulkan sampah atau kerak di dalam tabung bensin," jelas Badai.
Sampah sisa pembakaran Pertalite dan Pertamax tentu berbeda. Tahun lalu, Badai merasakan betul dampak sampah sisa pembakaran yang tidak semestinya dari mobil yang biasa ia kendarai.
"Kerak ini akan mengurangi pembakaran kepada gas. Ketika dia mengurangi pembakaran kepada gas, apalagi ini di teknologi matic ya, itu akan mengalami yang namanya brebet-brebet itu tadi. Itu udah pasti. Kayak kehilangan sinyal dalam perpindahan gigi, yang disebabkan kerak-kerak bensin itu tadi. Bener itu, tahun lalu gue mengalami sendiri," kisah Badai.
Badai sampai harus menjual mobilnya gara-gara terus mengalami masalah yang sama meski sudah bolak-balik ke bengkel. Namun, ia sama sekali tidak terpikir bahwa kerusakan mobil diduga disebabkan Pertamax oplosan hasil korupsi Pertamina.
"Akhirnya, mobil itu dijual. Lama-lama, dia begitu masuk gigi 5 atau gigi 6, dia mulai berat. Jadi sakit-sakitan juga," papar Badai.
Terlepas benar atau tidaknya dugaan Badai, isu peredaran Pertamax oplosan itu jelas merugikan masyarakat. Ia berharap para tikus berdasi di tubuh Pertamina dihukum seberat-beratnya.
"Sebel lah, intinya sebel," ucap Badai.
Sumber: suara
Foto: Badai [Adiyoga Priyambodo/Suara.com]
Artikel Terkait
Erick Thohir Angkat Adik Menhan Maroef Sjamsoeddin Jadi Dirut MIND ID
Harta Kekayaan AKBP Fajar Widyadharma Lukman, Kapolres Ngada yang Ditangkap Propam Mabes Polri
Gedung DPR di IKN Dinilai Boros, Legislator PKB Usul Tetap di Jakarta
Pilunya Juminah Lansia Disabilitas, Tabungan Biaya Kematian Dicuri, Rp 11 Juta Melayang