Pengacara kondang Hotman Paris menanggapi pernyataan eks Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yang belakangan ini ramai membongkar dugaan korupsi di tubuh Pertamina.
Hotman mempertanyakan peran pengawasan Ahok selama menjabat sebagai Komut, mengingat tugas utamanya adalah memastikan seluruh anak perusahaan berjalan sesuai aturan.
"Pertanyaan saya cuma satu, jangan melebar ke mana-mana. Selama menjabat sebagai Komisaris Utama, pernah enggak dia mencurigai ada praktik pengubahan bensin murah menjadi bensin mahal? Pernah atau tidak?" ujar Hotman dalam unggahan di akun Instagram @hotmanparisofficial, dikutip Minggu (2/3/2025).
Hotman menegaskan, jika Ahok memang sudah mencurigai adanya korupsi tersebut saat masih menjabat, seharusnya ia sudah melaporkannya.
"Kalau dia bilang pernah curiga, kepada siapa dia melapor? Kalau benar ada laporannya dan tidak ditindak, kita bisa demo besar-besaran," tegasnya.
Menurut Hotman, fakta bahwa skandal korupsi ini terjadi dalam periode 2018-2023, termasuk saat Ahok menjabat sebagai Komut (2019-2024), menunjukkan kegagalan dalam pengawasan.
"Kalau dia sama sekali tidak tahu, itu artinya kegagalan sebagai Komisaris Utama. Suka atau tidak, tahu atau tidak, dia harus dianggap bertanggung jawab. Dia dibayar miliaran setiap bulan untuk mengawasi, bukan sekadar duduk di kursi komisaris," tambahnya.
Sebelumnya, Ahok menyatakan kesiapannya untuk diperiksa Kejaksaan Agung terkait kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang Pertamina, Sub Holding, dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) periode 2018-2023.
Ia mengaku memiliki rekaman rapat yang bisa membuktikan berbagai praktik yang terjadi di Pertamina.
"Saya siap, saya senang membantu, dan saya ingin semua rekaman rapat saya diputar di persidangan supaya seluruh rakyat Indonesia tahu apa yang terjadi di Pertamina," ujar Ahok dalam wawancara di kanal YouTube Narasi, Sabtu (1/3/2025).
Namun, Ahok mengaku tidak bisa mengungkap rekaman tersebut ke publik karena tergolong rahasia perusahaan.
"Mereka larang saya bicara ke media karena ini rahasia perusahaan. Tapi kalau di sidang nanti, saya ingin rekaman itu diperdengarkan," katanya.
Ahok menegaskan bahwa selama menjabat, ia sudah berusaha melawan berbagai praktik yang ia anggap tidak benar.
"Saya bisa marah-marah saat rapat, tapi tidak bisa begitu saja membocorkan informasi ini karena aturan perusahaan," pungkasnya.
Kini, perdebatan antara Hotman Paris dan Ahok pun menjadi sorotan.
Publik menanti bagaimana penyelidikan Kejaksaan Agung akan mengungkap kebenaran di balik skandal besar ini.
Sumber: akurat
Foto: Hotman Paris Hutapea/Net
Artikel Terkait
Erick Thohir Angkat Adik Menhan Maroef Sjamsoeddin Jadi Dirut MIND ID
Harta Kekayaan AKBP Fajar Widyadharma Lukman, Kapolres Ngada yang Ditangkap Propam Mabes Polri
Gedung DPR di IKN Dinilai Boros, Legislator PKB Usul Tetap di Jakarta
Pilunya Juminah Lansia Disabilitas, Tabungan Biaya Kematian Dicuri, Rp 11 Juta Melayang