Pilunya Juminah Lansia Disabilitas, Tabungan Biaya Kematian Dicuri, Rp 11 Juta Melayang

- Senin, 03 Maret 2025 | 17:40 WIB
Pilunya Juminah Lansia Disabilitas, Tabungan Biaya Kematian Dicuri, Rp 11 Juta Melayang



MURIANETWORK.COM  - Juminah, lansia disabilitas asal Desa Gaji, Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah mengalami nasib pilu.

Uang tabungan Rp 11 juta untuk membiayai kematian dirinya kelak, raib dicuri orang.

Kejadian ini tidak terjadi sekali. Sebelumnya, uang Rp 3 juta miliknya lebih dulu hilang diambil orang.

Kini, Juminah harus menghela napas panjang melihat kenyataan pahit seluruh tabungannya Rp 11 juta lenyap begitu saja.


Padahal, uang tersebut ia kumpulkan dengan susah payah dari hasil bekerja mencari rosok, mengumpulkan gedebok pisang, dan bantuan dari orang sekitar.

Kehidupan Juminah

Juminah adalah seorang lansia yang hidup sebatang kara.

Setiap harinya, ia bekerja keras sebagai tukang rosok dan mengumpulkan gedebok pisang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.


Kehidupan sederhana yang penuh perjuangan ia lakoni dengan tabah.

Pasalnya, selain kekurangan ekonomi, Juminah juga memiliki kekurangan tubuh.


Kondisi fisiknya terbatas karena disabilitas pada tangannya.

Meski demikian, Juminah tetap berusaha mandiri di usianya yang sudah lanjut.


Uang Tabungan Kematian

Uang Rp 11 juta itu memang sengaja dikumpulkan Juminah untuk biaya kematian.


Juminah tak ingin kematiannya kelak menjadi beban bagi orang lain.

Tetangganya, Musrifah, menggambarkan betapa kerasnya usaha Juminah dalam mengumpulkan uang tersebut.


"Dua tahun mengumpulkan uang tersebut (yaitu dengan) mencari rosok, mencari gedebok pisang, kadang juga dikasih orang, dapat bantuan lansia juga," jelas Musrifah, dilansir TribunJateng.com, Minggu (2/3/2025).

Bagi Juminah, uang itu adalah hasil dari kerja keras yang luar biasa.

Kehilangan uang sebesar itu tentu mengguncang kehidupan Juminah yang sudah cukup berat.

Tabungan tersebut sangat berarti bagi Juminah.

"Kalau uang itu, (Juminah) bilangnya sama saya, 'besok kalau sudah meninggal kan tidak merepotkan siapa-siapa'," kata Musrifah, menirukan perkataan Juminah yang penuh harapan.

Namun, kini harapan tersebut musnah.

Musrifah merasa sangat kasihan dengan nasib yang menimpa Juminah.

"Kasihan kan, masak ya tega gitu," ujar Musrifah, dengan mata yang berkaca-kaca

Sumber: Tribunnews 

Komentar

Terpopuler