Aktivis Aliansi Rakyat Menggugat (ARM), Menuk Wulandari, mengkritik keras sikap pemerintah yang dianggap tidak membela rakyat Banten dalam menghadapi proyek Pantai Indah Kapuk (PIK) 2. Ia menilai bahwa proyek yang dikembangkan oleh Agung Sedayu Group di bawah kepemimpinan Sugianto Kusuma alias Aguan telah merugikan masyarakat setempat dan mengancam kedaulatan bangsa.
Dalam pernyataannya, Menuk menegaskan bahwa proyek PIK 2 telah menyebabkan penggusuran lahan yang berdampak pada kehidupan masyarakat Banten. Ia menilai pemerintah gagal melindungi hak-hak rakyat dan justru lebih berpihak kepada pengembang besar.
“Negara ini semakin gelap di bawah kepemimpinan Prabowo karena membiarkan rakyat kecil terusir dari tanahnya sendiri. PIK 2 bukan hanya proyek pembangunan, tapi ancaman terhadap keadilan sosial,” ujar Menuk kepada redaksi www.suaranasional.com, Selasa (4/3/2025).
Menuk juga menyoroti bahwa proyek PIK 2 telah mengubah tata ruang dan merusak lingkungan sekitar tanpa kompensasi yang layak bagi warga terdampak. Ia menuding proyek ini sebagai bentuk eksploitasi tanah yang mengabaikan kesejahteraan masyarakat lokal.
“Ini seperti negara dalam negara. Pengembang punya kekuasaan luar biasa, bahkan lebih besar dari negara. Mereka bisa menggusur warga seenaknya tanpa ada pembelaan dari pemerintah,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa perjuangan rakyat Banten dalam mempertahankan hak atas tanahnya harus terus didukung. Ia meminta pemerintah untuk segera turun tangan dan menyelesaikan permasalahan ini dengan adil.
“Jangan sampai negara tunduk pada kepentingan oligarki. Jika ini dibiarkan, Indonesia bukan lagi negara yang berlandaskan Pancasila dan keadilan sosial,” pungkasnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak pemerintah dan pengembang PIK 2 belum memberikan tanggapan resmi terkait tudingan tersebut.
Sumber: suaranasional
Foto: Menuk Wulandari (IST)
Artikel Terkait
Jenazah Elsa Laksono Pendaki yang Meninggal di Puncak Carstensz akan Dikremasi Kamis 6 Maret 2025
Naik Gila-gilaan, Harga Emas Antam Tembus Rp1,7 Jutaan Lagi
Nikita Mirzani Mangkir Lagi, Fitri Salhuteru Sindir Ibunda Lolly: Mana Nyalinya?
Status Nyesel Gabung Republik KGPAA Hamangkunegoro, Keraton Solo: Bentuk Kecintaan pada Pemimpin