Punya Tradisi Perlawanan, Kajian Politik Merah Putih: Rakyat Banten Lawan PIK 2 dan Aguan sampai Darah Penghabisan

- Kamis, 06 Maret 2025 | 22:10 WIB
Punya Tradisi Perlawanan, Kajian Politik Merah Putih: Rakyat Banten Lawan PIK 2 dan Aguan sampai Darah Penghabisan


Proyek Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 kembali menuai polemik. Kajian Politik Merah Putih, melalui koordinatornya Sutoyo Abadi, menyoroti dugaan upaya adu domba yang dilakukan oleh Sugianto Kusuma alias Aguan, bos Agung Sedayu Group, dalam mempertahankan proyek tersebut.

Menurut Sutoyo, Aguan diduga sengaja menampilkan sejumlah warga Banten yang mendukung Proyek Strategis Nasional (PSN) PIK 2 untuk menciptakan perpecahan di tengah masyarakat. Strategi ini, kata Sutoyo, bertujuan melemahkan perlawanan rakyat Banten terhadap proyek yang dinilai merugikan masyarakat lokal.

Sutoyo menegaskan bahwa rakyat Banten memiliki sejarah panjang dalam melawan ketidakadilan dan penindasan. Dari perlawanan terhadap kolonialisme hingga pergerakan melawan kebijakan yang dinilai merugikan, masyarakat Banten dikenal sebagai pejuang yang tidak mudah tunduk.

“Sejarah telah menunjukkan bagaimana masyarakat Banten mampu bersatu melawan ketidakadilan. Jika proyek PIK 2 tetap merugikan rakyat, bukan tidak mungkin gelombang perlawanan besar akan terjadi sampai darah penghabisan,” tegas Sutoyo kepada redaksi www.suaranasional.com, Kamis (6/3/2025)

Lebih lanjut, Sutoyo menilai bahwa upaya Aguan dalam menciptakan narasi pro-PIK 2 di kalangan masyarakat Banten merupakan bentuk politik devide et impera (pecah belah). Strategi ini, menurutnya, bertujuan untuk melemahkan gerakan penolakan dengan menciptakan kesan bahwa ada sebagian rakyat yang mendukung proyek tersebut.

“Ini cara klasik oligarki dalam mempertahankan kepentingannya. Mereka menggunakan sebagian masyarakat untuk melawan rakyatnya sendiri. Tapi rakyat Banten tidak bodoh dan tidak akan tinggal diam,” ujarnya.

Sutoyo memperingatkan bahwa jika pemerintah tidak segera bertindak mengatasi ketegangan yang berpotensi muncul akibat strategi ini, masyarakat Banten bisa mengambil langkah perlawanan yang lebih besar.

Dalam pernyataannya, Sutoyo juga mendesak pemerintah untuk lebih peka terhadap aspirasi rakyat dan tidak membiarkan kepentingan segelintir pengusaha merusak kedaulatan masyarakat lokal.

“Jika pemerintah tidak mengambil tindakan tegas, rakyat Banten akan bertindak sendiri untuk mempertahankan hak-haknya. Tradisi perlawanan mereka tak bisa dibendung,” lanjutnya.

Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat Banten untuk tetap waspada dan tidak mudah terprovokasi oleh narasi yang berusaha memecah belah persatuan mereka.

Kajian Politik Merah Putih menegaskan komitmennya untuk terus mengawal isu-isu yang berkaitan dengan kepentingan rakyat dan kedaulatan bangsa. Sutoyo berharap semua pihak dapat bekerja sama dalam menciptakan pembangunan yang adil dan merata tanpa mengorbankan hak masyarakat lokal.

“Ini bukan sekadar proyek pembangunan, tapi juga soal keadilan dan kedaulatan rakyat. Jangan sampai Banten menjadi korban kepentingan oligarki,” tutup Sutoyo.

Foto: Ilustrasi/Net

Komentar