Sejumlah isu ekonomi dianggap penting untuk dieksekusi dengan cepat oleh Presiden Prabowo Subianto dengan cara menggandeng pengusaha-pengusaha besar Indonesia.
Founder lembaga survei KedaiKOPI, Hendri Satrio memandang, setidaknya terdapat empat isu ekonomi yang patut diperhatikan Presiden Prabowo untuk segera direalisasi.
Pertama, dia menyebutkan soal makan bergizi gratis (MBG). Menurutnya, program utama Presiden Prabowo itu juga masuk ke dalam materi bahasan sang kepala negara saat bertemu dengan 8 pengusaha besar nasional, di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, pada Kamis, 6 Maret 2025 lalu.
"Kalau misalnya dia bahas MBG, apakah kemudian para pengusaha nasional ini diminta untuk mensponsori MBG juga? Kalau memang demikian, artinya peluang untuk MBG diperluas semakin besar," ujar sosok yang kerap disapa Hensat itu, dalam keterangan tertulisnya kepada Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL, pada Sabtu, 8 Maret 2025.
Hensat melanjutkan, isu kedua yang patut dieksekusi Presiden Prabowo karena menjadi perhatian publik adalah mengenai isu energi.
Dia meyakini, Presiden Prabowo membahas dalam pertemuan dengan 8 pengusaha terkait kasus korupsi di Pertamina Patra Niaga yang merugikan negara hingga Rp 1.000 triliun dalam lima tahun terakhir.
"Di kala ada kisruh di Pertamina Patra Niaga yang korupsinya besar itu, ini juga dipanggil para pengusaha. Tapi kalau menurut saya ini pasti dibahas, dan Prabowo sepertinya minta mereka mesti ngebantuin juga dari sisi energi," tuturnya.
Di samping itu, Hensat juga meyakini isu ekonomi ketiga yang turut dibahas Presiden Prabowo dengan para pengusaha itu antara lain terkait kesempatan kerja masyarakat, di tengah marak pemutusan hubungan kerja (PHK), seperti yang terjadi di PT Sri Rejeki Isman Tbk. atau dikenal PT Sritex.
"Penguatan industri tekstil, nah ini penting nih. Ini mungkin ada kaitannya dengan pailit atau bankrutnya atau PHK-nya Sritex," sambungnya menuturkan.
Untuk isu ekonomi keempat, Hensat memandang penting adanya upaya kolaborasi pemerintahan Presiden Prabowo dengan para pengusaha untuk mengembangkan investasi di dalam negeri, mengingat telah terbentuk badan investasi nasional bernama Daya Anagata Nusantara atau Danantara.
"Danantara juga masuk dalam topik nih. Seperti yang kita tahu, respons pasar di dua hari pertama minimal yang saya pantau, terhadap Danantara itu kurang oke. IHSG-nya merah," katanya berpendapat.
"Karena penerimaan di IHSG kurang oke, jadi kemudian pak Prabowo juga meminta para pengusaha itu bantu investasi di Danantara," demikian Hensat menambahkan.
Sumber: rmol
Foto: Prabowo berada satu meja dengan para konglomerat Indonesia di Istana Kepresidenan, Kamis, 6 Maret 2025/Instagram
Artikel Terkait
Jangan Tarik Ulur, Cepat Tetapkan Riza Chalid Tersangka
Mentan Laporkan Kecurangan MinyaKita ke Bareskrim
Tuntut Pesangon dan THR, Partai Buruh Bakal Gelar Aksi Lima Hari di Pabrik Sritex
Pelaku Tertangkap! Karyawati Toko di Thamrin City Ternyata Ditusuk usai Putusin Pacar