Presiden Prabowo Subianto bertemu sejumlah pengusaha dan konglomerat terkaya di Indonesia secara terbuka dan transparan, tidak mau kucing-kucingan seperti pemerintahan Joko Widodo sebelumnya.
Menurut Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR), Hari Purwanto, pertemuan Prabowo dengan para pengusaha dan konglomerat terkaya di Indonesia. di Istana Merdeka, Jakarta pada Kamis 6 Maret 2025 dan Jumat 7 Maret 2025, menunjukkan keterbukaan.
"Kepentingan utama bangsa di atas segalanya bagi Prabowo. Tentunya itu menjadi yang utama pastinya ditawarkan oleh Prabowo kepada para taipan-taipan tersebut," kata Hari kepada RMOL, Minggu 9 Maret 2025.
Hari menilai, Prabowo sudah selesai dengan kehidupannya, berbeda dengan Jokowi dan keluarga yang kagetan. Sehingga, Prabowo akan lebih transparan ketika bertemu dengan para konglomerat Indonesia.
"Transparan lebih dikedepankan oleh Prabowo karena tidak mau kucing-kucingan seperti pemerintahan sebelumnya. Selama demi keutuhan merah putih tentunya persatuan lebih diutamakan dibandingankan kepentingan oligarki," pungkas Hari.
Selain miliarder asal AS Ray Dalio, pertemuan Presiden Prabowo juga melibatkan penguasa Indonesia yakni Andi Syamsuddin Arsyad atau Haji Isam yang merupakan pemilik Jhonlin Group, pemilik Agung Sedayu Group Sugianto Kusuma alias Aguan, dan pemilik Salim Group Anthony Salim, serta pemilik Adaro Boy Thohir.
Selain itu, Ketua Kadin Anindya Bakrie, Bos Lippo James Riady, konglomerat Medco Energy Hilmi Panigoro, Bos Sinar Mas Franky Oesman Widjaja, Bos Barito Pacific Prajogo Pangestu, Bos Trans Corp Chairul Tanjung hingga Bos Artha Graha Tomy Winata.
Sumber: rmol
Foto: Presiden Prabowo Subianto saat bertemu para pengusaha/Ist
Artikel Terkait
Nama Zulhas Disinggung Netizen Saat Mentan Amran Tangkap Basah MinyakKita Kemasan 1 Liter Berisikan 750 ML
Universitas Paramadina dan ILO Bahas Responsible Business Conduct dan Kerja Layak dalam Seminar Internasional
Pengamat Blak-blakan Ungkap Makna Pertemuan Jokowi dan Hashim Djojohadikusumo
Soal jika Ada Warga Korban Gusuran Proyek IKN Tak Sepakat Nilai Ganti Rugi, Begini Kata Pejabat OIKN