Viral Ibu dan Anak Korban Banjir Sukabumi Tewas Berpelukan, Warga Emosi Gegara Suami Berbohong

- Minggu, 09 Maret 2025 | 21:20 WIB
Viral Ibu dan Anak Korban Banjir Sukabumi Tewas Berpelukan, Warga Emosi Gegara Suami Berbohong


Tragedi memilukan terjadi di Palabuhanratu, Sukabumi, setelah banjir bandang melanda akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak Kamis 6 Maret 2025. 

Bencana ini merenggut nyawa seorang ibu dan anaknya yang ditemukan dalam kondisi berpelukan, menambah duka mendalam bagi warga sekitar. Kejadian ini semakin viral setelah muncul dugaan suami korban berbohong mengenai keberadaan keluarganya.

Banjir bandang yang disebabkan oleh meluapnya Sungai Cipalabuhan menghancurkan sebuah rumah kontrakan di RT 02 RW 22, Kampung Gumelar, Palabuhanratu. Rumah tersebut dihuni oleh seorang ibu bernama Santi alias Zahra (40) dan anaknya, Nurul (3). Keduanya dinyatakan hilang setelah rumah mereka diterjang arus deras.

Setelah hampir 24 jam pencarian oleh tim SAR, jasad Santi dan Nurul akhirnya ditemukan pada Jumat 7 Maret 2025). Potongan video yang beredar di media sosial memperlihatkan momen haru saat tim penyelamat menemukan tubuh ibu dan anak ini tertimbun material banjir sekitar lima kilometer dari lokasi kejadian. 

Tragisnya, keduanya ditemukan dalam posisi berpelukan, diduga sebagai upaya terakhir untuk melindungi diri dari derasnya arus banjir.

Namun, tragedi ini memicu emosi warga setelah mengetahui sikap suami korban, Aang (42), yang dinilai tidak peduli. Ketua RW 22, Reza, mengungkapkan bahwa Aang awalnya mengklaim istri dan anaknya telah selamat dan mengungsi ke Cikakak. 

Namun, saat pencarian berlangsung, Aang justru tetap berjualan di pasar tanpa menunjukkan upaya mencari keluarganya. Warga semakin geram karena mencurigai Aang mengunci Santi dan Nurul di dalam rumah sebelum banjir datang, membuat mereka tak bisa menyelamatkan diri.

“Tidak ada peduli ini, istri dan anaknya meninggal, nah ini makanya massa ini geram, marah, kesal, yang lain mencari dia malah asyik jualan. Dia berbohong, dia bilangnya pokoknya istri saya sudah pulang ke Cikakak dengan anaknya. Jawabannya selalu sama setiap kali ditanya,” ujar Ketua RW 22, Reza, Jumat 7 Maret 2025 dikutip Instagram @fakta.indo.

Amarah warga akhirnya memuncak dan mereka menangkap Aang untuk diserahkan ke Polsek Palabuhanratu guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut terkait dugaan bahwa ia sengaja mengunci istri dan anaknya sebelum banjir menerjang.

Sumber: viva
Foto: Kolase Ibu dan Anak Korban Banjir Sukabumi Tewas Berpelukan - Aang/Net

Komentar

Terpopuler