MURIANETWORK.COM - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengapresiasi cara Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang menggusur rumah di pinggir kali demi mengatasi banjir di daerahnya.
Gibran dalam agenda Buka Puasa Bersama jajaran Kamar Dagang dan Industri (Kadin), di Jakarta, Jumat kemarin menyoroti pentingnya peran kepala daerah dalam menjaga lingkungan.
"Ini sekali lagi, gambar-gambar dan foto-foto yang ditampilkan tadi, saya juga ingin mengapresiasi kepala-kepala daerah, Bupati, Wali Kota, Gubernur yang sudah aktif untuk menjaga lingkungannya," ujar Gibran.
Secara khusus, Wapres menyoroti langkah berani yang dilakukan Dedi Mulyadi dalam menggusur bangunan yang tak sesuai regulasi.
"Terutama kemarin yang paling viral adalah Gubernur Jawa Barat yang sudah sangat berani melakukan gebrakan untuk menertibkan beberapa bangunan-bangunan yang tidak sesuai regulasi," katanya.
Langkah Gubernur Dedi dalam menertibkan bangunan liar dan memperbaiki tata kelola lingkungan dinilai sebagai tindakan konkret dalam mengurangi risiko banjir yang kerap melanda beberapa daerah di Jawa Barat.
"Pak Dedi Kepala daerah yang berani dan hal itu harus tegas, apalagi perusahaan yang sudah tidak sesuai aturan harus ditindak tegas. Saya sangat mengapresiasi karena saya sendiri turun ke Bekasi, Sukabumi dampaknya luar biasa," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Wapres juga menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menjaga keseimbangan lingkungan serta mencegah dampak buruk dari perubahan iklim.
Sebelumnya bersama Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang, Dedi Mulyadi menyaksikan penggusuran bangunan liar di sepanjang bantaran Kali Sepak Gabus, Desa Srijaya, Kecamatan Tambun Utara.
"Semuanya itu merupakan upaya normalisasi sungai guna mengurangi risiko banjir yang kerap melanda wilayah Kabupaten Bekasi," kata Ade Kuswara di lokasi, Jumat kemarin.
Ia mengatakan kegiatan penertiban ini bertujuan untuk memperlancar aliran air mengingat sedikitnya ada 100 bangunan liar yang berdiri di sepanjang bantaran kali tersebut sehingga menyebabkan penyumbatan arus air.
"Diperkirakan ada sekitar seratus bangunan lebih yang kita tertibkan agar proses normalisasi bisa berjalan lancar," katanya.
Dia menjelaskan normalisasi Kali Sepak merupakan bagian dari program BBWS Citarum di bawah kewenangan Pemprov Jawa Barat. Setelah bangunan liar ditertibkan, alat berat akan digunakan untuk mengangkat sedimentasi sekaligus menampung debit air lebih baik saat hujan deras.
Dalam momen itu sempat ada penolakan dari masyarakat yang tergusur, alasannya pemerintah belum melakukan sosialisasi atas tindakannya. Belakangan Dedi menjelaskan kalau ia akan bertanggung jawab dengan membangun kembali bangunan yang digusurnya memakai dana dari pemerintah.
Sumber: era
Artikel Terkait
Link Viral Bu Jaksa Tasya Durasi 5 Menit, Netizen Ramai Serbu Video yang Heboh di Medsos
Rapat RUU TNI Digelar Tertutup, Koalisi Masyarat Sipil Geruduk Hotel Fairmont
Kasus Pagar Laut dan Sertifikat Laut PIK-2 Sepi, Kemana Sakti Wahyu Trenggono dan Nusron Wahid?
Mahfud Md: Presiden Prabowo Baru Bongkar Kasus Korupsi Lama