'Bila Oligarki Sudah Bisa Mengendalikan Kebijakan Pemerintahan, Bukan Mustahil Prabowo Akan Digulingkan Oligarki!'
Oleh: Ali Syarief
Akademisi
Dalam politik modern, kekuasaan tidak lagi hanya dipegang oleh individu atau partai politik, tetapi juga oleh oligarki, sekelompok kecil orang yang memiliki pengaruh besar terhadap kebijakan pemerintahan.
Oligarki ini sering kali terdiri dari para taipan bisnis, elite politik, dan pemilik modal yang mampu mengendalikan jalannya pemerintahan demi kepentingan mereka sendiri.
Jika mereka sudah berhasil mengatur siapa yang menduduki jabatan tertentu dan menentukan arah kebijakan negara, maka bukan mustahil seorang presiden pun bisa mereka gulingkan jika dianggap tidak lagi sejalan dengan kepentingan mereka.
Kekuasaan Oligarki dalam Politik Indonesia
Di Indonesia, oligarki telah menunjukkan pengaruhnya dalam berbagai aspek pemerintahan.
Dari penentuan calon kepala daerah hingga kebijakan ekonomi yang lebih menguntungkan pemilik modal, semuanya dapat dipengaruhi oleh kepentingan oligarki.
Mereka memiliki sumber daya untuk membiayai kampanye politik, mengendalikan media, bahkan memanipulasi opini publik demi mempertahankan kendali mereka atas kekuasaan.
Dalam konteks pemerintahan mendatang, di mana Prabowo Subianto berpotensi menjadi presiden, posisi oligarki menjadi semakin krusial.
Prabowo yang dikenal sebagai figur nasionalis dengan latar belakang militer tentu memiliki visi sendiri untuk Indonesia.
Namun, sejauh mana ia dapat bertahan dari tekanan oligarki menjadi pertanyaan besar.
Apabila kebijakan yang diambilnya tidak lagi selaras dengan kepentingan oligarki, maka mereka memiliki berbagai cara untuk melemahkan atau bahkan menggulingkannya.
Tanda-Tanda Oligarki Mulai Bergerak
Indikasi bahwa oligarki mulai menggerakkan upaya untuk melemahkan Prabowo sudah terlihat.
Salah satu tanda paling jelas adalah harga saham yang terus menurun, yang disebabkan oleh capital flight atau pelarian modal besar-besaran dari pasar Indonesia.
Selain itu, kurs rupiah terhadap dolar yang kini telah mencapai Rp16.500 juga menunjukkan adanya ketidakpercayaan terhadap stabilitas ekonomi yang akan datang.
PHK terus membengkak, daya beli masyarakat turun, dan harga-harga melonjak, yang mengingatkan pada krisis 1998.
Fenomena ini bukan sekadar akibat faktor eksternal, tetapi juga bisa menjadi bagian dari skenario oligarki untuk menciptakan krisis yang dapat mengguncang pemerintahan Prabowo sejak dini.
Bagaimana Oligarki Bisa Menggulingkan Prabowo?
1. Mempengaruhi Stabilitas Politik
Oligarki dapat menciptakan instabilitas politik dengan mendukung lawan-lawan politik Prabowo, baik dari dalam koalisi pemerintah maupun dari oposisi.
Mereka bisa menggunakan jaringan politiknya untuk membentuk faksi yang menentang kebijakan Prabowo dan mempercepat delegitimasi kepemimpinannya.
2.Manipulasi Media dan Opini Publik
Media yang dimiliki oleh oligarki dapat memainkan peran besar dalam membentuk persepsi publik terhadap Prabowo.
Dengan pemberitaan negatif yang terus-menerus, kepercayaan rakyat terhadap kepemimpinannya bisa terkikis.
Isu-isu seperti ketidakmampuan dalam mengelola pemerintahan, dugaan korupsi, atau pelanggaran HAM bisa diangkat untuk melemahkan kredibilitasnya.
3. Tekanan Ekonomi
Oligarki yang menguasai sektor ekonomi dapat menggunakan tekanan ekonomi sebagai senjata.
Misalnya, mereka bisa mempengaruhi nilai tukar rupiah, mengendalikan harga kebutuhan pokok, atau melakukan aksi boikot terhadap kebijakan ekonomi Prabowo. Jika ekonomi Indonesia terguncang, maka dukungan terhadap pemerintah bisa menurun drastis.
Saat ini, pelemahan rupiah dan pelarian modal menjadi indikasi awal dari tekanan yang bisa semakin meningkat di masa mendatang.
4. Menggunakan Aparat dan Birokrasi
Banyak jabatan strategis di pemerintahan yang dipegang oleh orang-orang yang memiliki hubungan erat dengan oligarki.
Jika kepentingan mereka terganggu, mereka bisa menggunakan birokrasi untuk menghambat kebijakan pemerintah.
Bahkan, ada kemungkinan bahwa aparat penegak hukum digunakan untuk mengkriminalisasi orang-orang dekat Prabowo, melemahkan basis kekuasaannya.
Apakah Prabowo Bisa Melawan Oligarki?
Meskipun memiliki latar belakang militer yang kuat dan dukungan dari kelompok nasionalis, Prabowo tetap harus berhadapan dengan realitas politik yang dikendalikan oleh oligarki.
Ia harus membuat keseimbangan antara kepentingan oligarki dan kepentingan rakyat agar tidak menjadi korban permainan kekuasaan.
Jika ia mengambil langkah yang terlalu berani dalam membatasi kekuatan oligarki, maka perlawanan dari mereka akan semakin kuat.
Namun, jika Prabowo ingin bertahan dan tetap berdaulat dalam menjalankan pemerintahan, ia perlu membangun aliansi yang kuat dengan rakyat dan kelompok-kelompok yang memiliki visi kemandirian bangsa.
Selain itu, transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan harus diperkuat untuk mengurangi pengaruh oligarki dalam pengambilan keputusan strategis.
Kesimpulan
Ketika oligarki sudah mampu mengendalikan pemerintahan, mereka bisa menentukan siapa yang berkuasa dan siapa yang harus disingkirkan.
Prabowo mungkin saja berkuasa di awal, tetapi jika ia tidak tunduk pada kepentingan oligarki, kemungkinan besar mereka akan berusaha menggulingkannya melalui berbagai cara.
Saat ini, tanda-tanda tekanan oligarki mulai terlihat, dari pelemahan rupiah yang mencapai Rp16.500 per dolar hingga capital flight yang menyebabkan kejatuhan harga saham.
Oleh karena itu, tantangan utama bagi Prabowo bukan hanya memenangkan pemilu, tetapi juga bagaimana mempertahankan kekuasaannya di tengah tekanan oligarki yang semakin kuat. ***
Sumber: FusilatNews
Artikel Terkait
Ijazah Palsu Jokowi merupakan Bencana Nasional dan Extra Ordinary Crime
Seolah dukung Palestina, perusahaan terafiliasi Israel buat acara Ramadan di masjid
Novum Baru: Angkat Bambang Tri Mulyono Menjadi Tokoh Pembela Kebenaran - Hukum Mati Jokowi?
Ketika Rektor UGM Dituntut Atas Keterangan Palsu: Sebuah Gagasan Yang Layak Diuji?