Hasan Nasbi Hapus Unggahannya Tuding Pengkritik RUU TNI, Fedi Nuril: Memalukan!

- Rabu, 19 Maret 2025 | 06:50 WIB
Hasan Nasbi Hapus Unggahannya Tuding Pengkritik RUU TNI, Fedi Nuril: Memalukan!


MURIANETWORK.COM -
  Aktor ternama Indonesia, Fedi Nuril, kembali mencuri perhatian publik dengan sikap kritis dan pernyataan frontalnya terhadap isu politik.

Kali ini, bintang film "Ayat-Ayat Cinta" itu menyenggol Kepala Kantor Kepresidenan, Hasan Nasbi, terkait polemik Rancangan Undang-Undang (RUU) Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Sikap frontal Fedi Nuril bermula dari cuitan Hasan Nasbi di akun media sosial X (sebelumnya Twitter) miliknya.

Dalam unggahan tersebut, Hasan menyinggung adanya provokasi dan narasi bohong terkait RUU TNI yang disebarkan oleh sekelompok orang.

Dia bahkan mempertanyakan perlunya permintaan maaf dari pihak-pihak yang dianggap menyebarkan informasi tidak benar.

"Setelah konpers di DPR barusan, apakah berlebihan jika kita meminta orang-orang yang ngaku sebagai intelektual, influencer, serta para aktifis, yang sudah menyebarkan provokasi dan narasi bohong soal RUU TNI agar meminta maaf?" tulis Hasan.

"Kalau mereka nggak minta maaf, sebaiknya kita sebut sebagai apa?" lanjutnya dalam cuitan yang dibuat melalui akun @NasbiHasan pada Senin (17/3/2025) pukul 11.34 WIB.

Namun, tidak lama setelah diunggah, Hasan Nasbi menghapus cuitan tersebut. Tindakan ini pun memicu reaksi keras dari Fedi Nuril.

Melalui akun X pribadinya, ayah dari tiga anak tersebut mempertanyakan alasan penghapusan cuitan tersebut dan menuding Hasan Nasbi telah menyebarkan tuduhan yang tidak berdasar.

"Kenapa cuitan ini dihapus, Bang @NasbiHasan? @pco_ri @Uki23," tulis Fedi Nuril sekaligus menyertakan akun resmi Kantor Komunikasi Kepresidenan Republik Indonesia serta Jubir Kepresidenan, Dedek Prayudi.

"Apakah Anda sebagai Kepala Komunikasi Presiden menyesal telah menuduh pengkritik RUU TNI menyebarkan provokasi dan narasi bohong sehingga buzzer2 berdatangan ke akun saya?" sambungnya Fedi Nuril.

Lebih lanjut, Fedi juga menyoroti kalimat ancaman yang terdapat dalam cuitan Hasan Nasbi. Dia menilai bahwa cara komunikasi yang digunakan oleh rezim saat ini sangat memalukan.

"Atau apakah Anda sebagai Kepala Komunikasi Presiden menyesal telah menulis bentuk kalimat ancaman? @pco_ri @NasbiHasan @Uki23," tulisnya di cuitan lain.

"'Kalau mereka nggak minta maaf, sebaliknya kita sebut sebagai apa?' Saya ulang. Cara komunikasi rezim ini sangat memalukan," tambah Fedi.

Polemik RUU TNI memang tengah menjadi sorotan publik. RUU ini menuai penolakan dari berbagai elemen masyarakat sipil, termasuk Koalisi Masyarakat Sipil.

Mereka khawatir bahwa revisi UU TNI ini berpotensi melemahkan profesionalisme militer dan mengembalikan dwifungsi TNI.

Salah satu poin yang menjadi perhatian adalah perluasan tentara aktif yang dapat menduduki jabatan sipil.

Koalisi Masyarakat Sipil menilai hal ini dapat membuka peluang bagi kembalinya dwifungsi TNI, seperti yang terjadi pada masa Orde Baru.

Kekhawatiran ini muncul karena sejarah kelam dwifungsi TNI di masa lalu, di mana militer memiliki peran ganda dalam pemerintahan sipil, yang dianggap menghambat demokrasi dan hak asasi manusia.

Sebagai bentuk penolakan, Koalisi Masyarakat Sipil meluncurkan petisi daring melalui situs Change.org pada 16 Maret 2025. Petisi bertujuan untuk menolak kembalinya dwifungsi TNI melalui pembahasan revisi UU TNI.

Petisi penolakan ini dengan cepat mendapatkan belasan ribu tanda tangan, menunjukkan kuatnya penolakan publik terhadap RUU tersebut.

Sikap kritis Fedi Nuril terhadap isu politik bukan kali ini saja terjadi. Sebelumnya, sang aktor juga aktif menyuarakan pendapatnya terkait berbagai isu nasional.

Keberaniannya dalam menyampaikan kritik di media sosial seringkali menuai pro dan kontra di kalangan netizen. Banyak yang mendukung, tetapi tidak sedikit pula yang mengkritiknya karena dianggap terlalu vokal.

Sumber: suara

Komentar