Jokowi Larang Wartawan Foto Ijazah, Ponsel Dikumpulkan di Gerbang, Roy Suryo: Mirip Orde Baru

- Kamis, 17 April 2025 | 21:00 WIB
Jokowi Larang Wartawan Foto Ijazah, Ponsel Dikumpulkan di Gerbang, Roy Suryo: Mirip Orde Baru


Pakar telematika Roy Suryo menyayangkan sikap Joko Widodo (Jokowi) yang melarang wartawan memotret ijazah sekolahnya. Hal itu dilakukan Jokowi ketika mengundang sejumlah wartawan ke kediamannya di Solo kemarin, Rabu (16/4).

Sayangnya, wartawan yang hadir di kediaman Jokowi justru diminta mengumpulkan ponsel sejak di gerbang depan.

Roy mengkritik prosedur itu nampak jadi kemunduran keterbukaan informasi kepada publik.

"Mosok wartawan kembali disuruh hanya melihat, menghafal, dan menceritakan apa yang sangat terbatas diketahui hanya melalui panca indranya. Apalagi jelas betul bahwa sesampainya didalam para awak media tersebut samasekali tidak diperbolehkan memotret dan hanya diperlihatkan sekilas saja," tutur Roy dalam keterangan yang disampaikan kepada Suara.com, Kamis (17/4/2025).

Tindakan Jokowi dikritisi mirip dengan masa kelam pers Indonesia pada rezim Orde Baru di Indonesia, di mana selama era itu media mengalami banyak pembatasan dan kontrol.

Roy menyebutkan bahwa pada masa itu wartawan sering kali harus mengikuti prosedur ketat dan mendapatkan izin khusus untuk meliput acara tertentu.

Dia juga menyentil sejumlah organisasi jurnalis Indonesia yang seharusnya melakukan protes keras terhadap perlakuan Jokowi kepada wartawan.

"Hal tersebut selain tidak manusiawi juga membuat kualitas berita yang dihasilkan sangat jauh dari prinsip jurnalisme moderen dan menjadi kental unsur subyektifnya. Karena hanya mengandalkan persepsi dan opini belaka," tuturnya.

Pada akhirnya, Roy masih menyangsikan kesaksian wartawan yang mengaku ditunjukan ijazah asli Jokowi di kediamannya karena tidak ada bukti dokumen.

"Sikap tidak terbuka dan terkesan menutup-nutupi fakta ini sebenarnya malah merugikannya sendiri karena semakin mempertajam kecurigaan masyarakat, meski sudah diperlihatkan kedepan awak media," katanya.

Pengakuan Jokowi Tak Lagi Pakai Kacamata Seperti Foto Ijazah

Presiden ketujuh Republik Indonesia (RI) Joko Widodo atau Jokowi akhirnya menunjukan ijazah tanda kelulusan masa pendidikannya dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi.

Jokowi memperlihatkan tanda kelulusan tersebut pada pagi hari, Rabu (16/4/2025) kepada awak media.

Momen itu terjadi sebelum puluhan masa yang tergabung dalam Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) mendatangi kediaman Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) di Jalan Kutai Utara 1 Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.

Dari pantauan Suara.com, ijazah yang diperlihatkan tidak berbeda jauh dengan foto viral di media sosial. Pada ijazah tersebut, Jokowi terlihat menggunakan kacamata dalam pas fotonya.

Saat ditanya kenapa alasan Jokowi tidak lagi memakai kacamata tersebut, Jokowi menyebut bahwa kacamata saat itu sudah pecah.

"Oh yang itu sudah pecah," katanya mengutip Suarasurakarta.id, Rabu (16/4/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga menunjukan satu per satu lembar ijazah mulai dari sekolah dasar hingga universitas.

Namun, awak media yang akan meliputnya diminta untuk tidak mengambil gambar, sehingga alat kerja berupa handphone dan kamera dikumpulkan terlebih dahulu.

"Ini saya tunjukkan ijazah saya, mulai dari SD sampai S1. Tapi jangan difoto ya," katanya mengawali.

"Saya baru memutuskan untuk memperlihatkan kepada bapak ibu baru tadi malam," tambah dia.

Jokowi sempat menyampaikan bahwa stopmap yang berisi ijazah SD hingga SMP bukan stopmap asli. Tapi kalau ijazah kuliah masih menggunakan stopmap asli pemberian dari UGM.

"Kalau ini stopmap asli dari UGM. Kalau yang ini bukan," katanya.

Sementara itu, saat digeruduk massa dari Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) di kediamannya, Jokowi langsung menemui mereka.

Kepada massa tersebut, Jokowi menegaskan bahwa tidak wajib untuk menunjukkan ijazah aslinya.

"Karena beliau-beliau ini meminta untuk bisa saya menunjukkan ijazah asli. Saya sampaikan bahwa tidak ada kewajiban dari saya untuk menunjukkan itu kepada mereka," katanya saat ditemui, Rabu (16/4/2025).

Jokowi juga menegaskan bahwa tidak ada kewenangan dari massa tersebut untuk mengatur mantan Wali Kota Solo itu agar bisa menunjukkan ijazah asli.

"Dan juga tidak ada kewenangan mereka untuk mengatur saya menunjukkan ijazah asli yang saya miliki," jelasnya.

Tak hanya itu, Jokowi juga menegaskan bahwa sudah sangat jelas penjelasan dari UGM mengenai ijazah yang selama ini ramai diperbincangkan di media sosial.

"Jadi sudah sangat jelas, kemarin di UGM juga sudah memberikan penjelasan yang sangat gamblang dan jelas," ujarnya.

Jokowi menyatakan tidak akan tinggal diam dengan persoalan tersebut. Ia mengaku sedang mempertimbangkan untuk melaporkan masalah tersebut ke ranah hukum.

"Saya mempertimbangkan, karena ini sudah menjadi fitnah di mana-mana, pencemaran nama baik. Saya mempertimbangkan melaporkan ini, membawa ini ke ranah hukum," katanya.

Sumber: suara
Foto: Tangkap Layar Youtube Abraham Samad SPEAK UP

Komentar