Joko Anwar Minta Maaf Usai Minta Dibuatkan Poster Pengepungan di Bukit Duri Cuma-Cuma, Ada Apa?

- Senin, 21 April 2025 | 07:00 WIB
Joko Anwar Minta Maaf Usai Minta Dibuatkan Poster Pengepungan di Bukit Duri Cuma-Cuma, Ada Apa?


Sutradara Joko Anwar belakangan ini mendapat kritik dari publik lantaran meminta dibuatkan poster film terbarunya, Pengepungan di Bukit Duri, kepada para ilustrator di platform X.

Aksinya menuai banyak kritik. Joko Anwar pun segera meminta maaf dan menjelaskan maksudnya melalui cuitan di akun X-nya, @jokoanwar.

Mulanya, Joko Anwar membalas sebuah cuitan dari pemilik akun @evansp2612 yang berisi gambar poster film Jepang berjudul 'The Classroom of Terror' yang tayang 1976 silam.

"Pengepungan di Bukit Duri (1976)," bunyi cuitan dari akun @evansp2612 pada Sabtu (19/4/2025).

Joko Anwar pun memuji gambar tersebut dan meminta para ilustrator untuk membuatkan poster dengan gaya khas film Jepang zaman dulu,, dengan tokoh utama memegang senjata dengan wajah berdarah-darah.

"Keren juga ya kalau Pengepungan di Bukit Duri ada poster yang style-nya gini. Bikin dong, teman-teman," pinta sutradara film 'Pengabdi Setan' itu.

Bahkan, Joko Anwar memberikan akses foto-foto dari beberapa adegan di film 'Pengepungan di Bukit Duri' sebagai bahan pembuatan poster.

Namun, permintaan sineas itu menuai pro dan kontra. Beberapa ikut memberi saran style gambar, sementara yang lain menganggap cuitan Joko Anwar itu tidak menghargai jasa para ilustrator.

Menurut warganet yang kontra, seharusnya Joko Anwar tidak serta merta meminta begitu saja.

"Ngomong 'bikinin dong' alias gratis. Mirip-mirip kaya yang pake AI juga nggak sih, gratis wkwkwk," sindir seorang warganet.

"Open commission dong, orang kaya masa maunya gratis," imbuh warganet yang lain.

"Dari sini kita bisa mengambil kesimpulan: makin banyak pekerja kreatif yang jatuh miskin," sindir warganet lainnya.

Sementara warganet yang lain membela Joko Anwar dan menjelaskan bahwa maksud dari cuitan tersebut hanya diperuntukkan penggemar yang mau melakukannya saja.

"Nggak sedikit yang salty minta komis atau bayaran. Padahal kalo mikir jernih dan jangka panjang, hasil karya mereka secara nggak langsung di-endorse Jokan. Bukannya nggak mungkin kalo mereka yang di-endorse tersebut ke depannya mendapat job karena memang hasil karyanya tersebut bagus," bela warganet lain.
Usai cuitannya menuai perdebata, Joko Anwar segera meminta maaf.

"Maaf kalau twit ini menyinggung teman-teman ya. Biasanya saya tiap rilis film selalu mengundang teman-teman untuk membuat fanart," tuturnya dalam cuitan baru, dikutip pada Minggu (20/4/2025).

Sutradara sekaligus penulis naskah itu mengatakan bahwa ia sangat menghargai pekerjaan para ilustrator dan tidak memiliki maksud untuk merendahkan mereka melalui cuitannya.

"Saya sangat menghargai profesi dan talenta teman-teman desainer dan ilustrator," sambungnya.

Khawatir jika cuitannya itu kembali membuat salah paham, Joko Anwar berjanji tidak akan meminta lagi dibuatkan poster film kepada warganet.

"Kalau kebiasaan ini dianggap menghina teman-teman, saya minta maaf dan tidak akan melakukannya lagi. Salam," pungkasnya.

Permintaan maaf itu pun membuat sejumlah warganet menyalahkan akun-akun yang menegur Joko Anwar.

"Ternyata kalimat 'semua hal pasti diributin kalo di X' itu benar adanya," kata seorang warganet, yang tidak habis pikir dengan kritikan terhadap Joko Anwar.

"Aman aja bang, ada aja akun-akun yang cari celah buat marah-marah ke postingan yang buat seru-seruan di platform ini," kata warganet lainnya.

Tidak hanya banjir pembelaan, ada pula warganet yang tetap membuat poster sesuai permintaan meski Joko Anwar sudah meminta maaf.

'Bang @jokoanwar. Fanart poster masih boleh submit ga ni? Mau submit," tanya warganet lainnya, yang dibalas Joko Anwar dengan jawaban singkat, "Boleh dong, makasih ya."

Sumber: suara
Foto: Sutradara Indonesia, Joko Anwar (Instagram/@jokoanwar)

Komentar