Ijazah Oh Ijazah! Dari Yang Ditahan, Sampai Yang Disembunyikan Sendiri

- Selasa, 22 April 2025 | 16:05 WIB
Ijazah Oh Ijazah! Dari Yang Ditahan, Sampai Yang Disembunyikan Sendiri


Ijazah Oh Ijazah! Dari Yang Ditahan, Sampai Yang Disembunyikan Sendiri


Oleh: Ali Syarief

Akademisi


Coba kita tarik napas dulu. Dalam hiruk pikuk dunia perijazahan di negeri 62 ini, ternyata ijazah bukan cuma lembar kertas. 


Dia sudah naik level: jadi alat sandera, alat kontrol, bahkan… alat misteri! 


Mulai dari yang ditahan HRD, ditahan kepala sekolah, sampai yang ditahan oleh… diri sendiri? Serius ini? Mari kita kulik satu per satu dengan gaya santai nan berfaedah.


Babak 1: Surabaya – Ijazah Ditahan Perusahaan, Mirip Sinetron “Suamiku HRD Kejam”


Di Surabaya, ada perusahaan yang hobi main sandera. Tapi bukan sandera manusia, melainkan ijazah karyawan. 


Alasannya? Biar karyawannya gak kabur. Lah, ini kerja atau narapidana? Orang kerja dibayar, bukan dikurung ijazahnya.


Mereka lupa, ijazah itu bukan jaminan hutang pinjaman online. Itu dokumen pribadi, bukan akta pernikahan dengan perusahaan. 


Kalau ada yang minta surat resign lengkap dengan “mahar ijazah”, itu bukan profesionalitas, tapi perbudakan bersertifikat.


Babak 2: Jawa Barat – Sekolah Pun Ikut-ikutan Jadi Penahan Ijazah


Lanjut ke Jawa Barat. Di sini, giliran sekolah yang jadi pelaku. Alasannya klasik dan menohok: “Belum lunas SPP, ijazahnya kami tahan dulu yaa…”


Aduh bu/pak guru, ini murid mau nyari kerja buat bayar tunggakan, tapi gak bisa karena ijazahnya ditahan.


Ini kayak orang lapar dikasih resep masakan tapi disuruh beli bahannya dulu padahal dia mau makan sekarang.


Ijazah di sini bukan lagi alat kelulusan, tapi kayak token parkir. Mau keluar? Bayar dulu. Gak bisa? Ya nyangkut. Kasihan generasi muda kita, udah susah cari kerja, eh ijazah malah jadi sandera ekonomi.


Babak 3: Presiden Jokowi – Ijazahnya Disembunyikan, Gak Boleh Difoto!


Nah, ini dia babak pamungkas. Kalau dua kasus sebelumnya ijazah ditahan orang lain, yang ini… ijazahnya malah disembunyikan sendiri! Katanya sih ada, tapi waktu mau difoto buat klarifikasi publik? Eh, gak boleh. Aneh gak tuh?


Bayangkan, presiden loh, jabatan publik tertinggi di negeri ini, ijazahnya kayak artefak kuno. Bisa diliat sekilas, tapi jangan difoto, jangan disebar. Kalau bisa sih, jangan dibahas.


Padahal rakyatnya pada semangat ngumpulin ijazah buat ngelamar kerja, malah ada yang sampe digandakan 4 lembar, legalisir 10, ditaruh map warna biru muda sesuai standar nasional. Tapi yang jadi presiden malah… “Maaf ya, ini privat.”


Penutup: Ijazah, Antara Harapan dan Keabsurdan


Dulu kita kira, ijazah itu tiket masa depan. Tapi di realita Indonesia, dia bisa berubah jadi alat sandera, penghambat rejeki, atau bahan misteri level X-Files. 


Ada yang disandera, ada yang disita, ada juga yang disembunyikan sendiri dengan jurus ninja scroll.


Maka, wahai ijazah, engkau bukan sekadar lembaran kertas. Engkau kini simbol perjuangan. B


agi yang tertahan: sabar, perjuangkan. Bagi yang nyembunyiin: eh, mbok ya dibuka aja, biar adem.


Toh rakyat cuma pengin tau, bener gak sih yang katanya presiden lulusan? Karena kalau sampai ketahuan gak jelas, bisa-bisa seluruh ijazah warga Indonesia bakal dianggap “overrated”.


Kalau Anda punya ijazah, jaga baik-baik. Jangan sampai masuk daftar buruan HRD, kepala sekolah, atau malah… disembunyiin sendiri.


***


Sumber: FusilatNews

Komentar