ANEH! Skripsi Jokowi Dikulik Lewat Digital Forensik, Muncul Temuan Mengejutkan: Dibuat Tahun 2018?

- Minggu, 27 April 2025 | 20:10 WIB
ANEH! Skripsi Jokowi Dikulik Lewat Digital Forensik, Muncul Temuan Mengejutkan: Dibuat Tahun 2018?




MURIANETWORK.COM - Perdebatan mengenai isu dugaan ijazah palsu milik mantan Presiden Republik Indonesia Jokowi yang dikeluarkan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) hingga ini belum menemukan titik terang.


Sejumlah tokoh seperti Roy Suryo hingga dokter Tifa melakukan kunjungan secara langsung ke UGM untuk memeriksa skripsi yang ditulis oleh Joko Widodo. 


Dalam kunjungan tersebut, Roy Suryo mengaku menemukan beberapa kejanggalan dalam skripsi tersebut, salah satunya adalah tidak adanya lembar pengesahan dosen penguji.


Terbaru, sebuah kanal YouTube mencoba mengulik skripsi milik Jokowi melalui digital forensik. 


Video tersebut dibagikan oleh kanal YouTube IKeep OnTrack dengan judul "#Reuploaded, Digital Forensik Skripsi Jokowi yang Diduga Palsu, Menelusuri Temuan Fakta Digital" dan diunggah pada 25 April 2025.


Digital forensik sendiri merupakan cabang ilmu forensik yang berfokus pada pengidentifikasian dan pelaporan bukti digital yang disimpan dalam perangkat elektronik.


Cuplikan video yang kemudian dibagikan ulang oleh akun X @Sandika_Noor tersebut mengungkapkan bahwa skripsi diduga ditulis pada 2018, padahal Jokowi lulus dari UGM pada 1985.


Dalam rekaman tersebut, pemilik akun mengunduh skripsi milik Jokowi yang berjudul "Studi Tentang Pola Konsumsi Kayu Lapis Pada Pemakaian Akhir di Kotamadya Surakarta" dan memeriksa properti dokumen menggunakan Adobe Acrobat Reader. 


Adapun properti dokumen umumnya berisi informasi tambahan tentang sebuah file yang berisi judul, nama penulis, tanggal pembuatan, hingga tanggal terakhir dokumen dimodifikasi.


"Kita akan download ini ya, bibliografi. Kemudian yang kedua ini, table of content. Selanjutnya, title ya. Oke, saya akan tunjukkan data forensiknya yang ada di PDF ini. Setelah kita download, kita buka aja. Saya menggunakan Acrobat Reader," ucap suara lelaki dalam video tersebut.


Pembuat video menyebutkan bahwa skripsi Jokowi dibuat pada 2018 dan diunggah pada 2019 sekitar pukul 1 siang.


"Pertama, masuk ke Menu. Kita klik Property. Nah, di sini akan kelihatan ternyata dibuatnya tahun 2018, bulan Februari, tanggal 19. Kalau tadi diuploadnya tahun 2019. Jam 1 lebih 12 menit, detik ke-15. Jam 1 siang ya," jelasnya.


Tak hanya itu, pembuat konten tersebut juga dapat melihat jenis huruf atau font yang digunakan pada skripsi milik Jokowi, yaitu Times New Roman.


👇👇



Sebelumnya, penggunaan font tersebut menjadi perdebatan publik karena dianggap tidak sesuai dengan era 1980-an hingga 1990-an, tahun di mana Jokowi menyelesaikan studi di UGM. 


Beberapa pihak menilai jika Times New Roman belum tersedia atau umum digunakan pada periode tersebut.


"Kemudian dimodified juga di hari yang sama, tapi ini empat menit kemudian. Ini dibuat menggunakan Fox Eat Phantom PDF Printer verson 7.3.4.0308. Ini security nggak ada, tapi di fontnya menarik. Ini font yang diperdebatkan juga yaitu adalah Times New Roman. Di samping juga ada Helvetica," tambahnya.


Lebih lanjut, pemilik video menduga mengapa alasan skripsi tersebut dibuat pada 2018 sebagai perlawanan atas buku berjudul Jokowi Undercover yang viral pada 2017. 


Buku itu sendiri ditulis oleh Bambang Tri Mulyono, di mana penulis membongkar jati diri Jokowi. 


Penulis menyebut bahwa Jokowi memalsukan data saat mencalonkan diri menjadi Presiden Republik Indonesia ke-7 pada Pemilu 2014.


"Selanjutnya, kenapa di tahun 2018? Konon ceritanya, perseteruan ini terjadi setelah ada buku yang dibuat oleh seseorang dengan judul Jokowi Undercover. Nah, kita akan lihat bukunya. Di buku ini pun kita bisa lihat digital forensiknya ya. Kita masuk ke Menu, kemudian ke Document Property. Nah di sini ketahuan ini yang membuat adalah Baratef. Kemudian dibuatnya tahun 2016," imbuhnya.


Unggahan itu sendiri kini menuai beragam respons dari publik. Tak sedikit warganet yang semakin mempertanyakan keaslian ijazah Jokowi.


"Ini ibarat kata anak lahir dulu baru bikin surat nikah. Kan belepotan jadinya, apakah ini anak sah atau lahir di luar nikah dengan walinya wildahnya. Atau surat nikahnya mengikuti siding isbat nikah di pengadilan agama," komentar @keepit***_****


"Kebohongan yang sudah dipersiapkan pun nggak akan bisa menutupi kebenaran," tambah @tulki*****


"Seharusnya para penggugat ijazah Jokowi, juga menggugat KPU dan Bawaslu terkait tahapan pemilu yaitu verifikasi ijazah. Mereka menggunakan duit negara untuk perjalanan dinas terkait hal ini, sehingga mereka berkewajiban untuk memberikan keterangan tentang otentikasi ijazah tersebut," sahut @yandr****


"Kalau bisa rangkul semua tim untuk bantu Pak Bambang Tri dan Gus Nur. Pak Bambang Tri udah lama bersuara, bahkan udah dihancurkan hidupnya. Tidak ada orang yang berani bersuara seperti Pak Bambang Tri kecuali dia benar, yang benar aja belum tentu berani lawan," sambung @arifi********


"Sampai segitu detailnya, masih saja ada yang bilang hoaks dan fitnah," tulis @mas*******


Sumber: Suara

Komentar