Viral Video Pelatih Futsal Banting Siswa SD di Surabaya, Korban Alami Cedera Tulang Ekor

- Senin, 28 April 2025 | 21:05 WIB
Viral Video Pelatih Futsal Banting Siswa SD di Surabaya, Korban Alami Cedera Tulang Ekor


MURIANETWORK.COM -
  Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan seorang pelatih futsal membanting seorang siswa sekolah dasar (SD) usai selebrasi kemenangan dalam ajang kompetisi futsal di SMP Labschool Unesa, Surabaya. 

Peristiwa tersebut mengakibatkan siswa MI Al Hidayah mengalami cedera serius pada tulang ekor.

Kejadian ini terjadi pada Minggu (27/4/2025) siang, dalam babak semifinal kompetisi futsal tingkat SD yang mempertemukan MI Al Hidayah dengan SDN Simolawang. 

Tim MI Al Hidayah akhirnya keluar sebagai juara setelah menang dalam pertandingan tersebut.

Dalam video yang beredar, tampak para pemain MI Al Hidayah sedang melakukan selebrasi kemenangan menghadap penonton. 

Namun, tiba-tiba seorang pria berpakaian serba hitam yang-diduga merupakan pelatih tim lawan SDN Simolawang—terlihat menerjang seorang pemain MI bernomor punggung 19, yang kemudian terjatuh ke lapangan.

Pemain tersebut, BA (11), berusaha menjaga keseimbangan, namun karena hentakan yang cukup kuat, ia pun terjatuh terduduk. 

Akibatnya, BA mengalami keretakan pada tulang ekor dan harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

"Benar, saya ditarik dan dibanting saat selebrasi. Sakitnya nyeri, tetapi saya tetap lanjut bermain di final dan menang lawan SD Rungkut," ujar BA, saat ditemui di Mapolrestabes Surabaya pada Senin (28/4/2025).

Ayah BA, Bambang Sri Mahendra, melaporkan kejadian tersebut ke Polrestabes Surabaya dan menegaskan bahwa tidak ada kericuhan antara pemain maupun suporter sepanjang pertandingan. 

Namun, insiden kekerasan tersebut terjadi setelah pertandingan selesai.

"Selama pertandingan suasananya damai. Tetapi, setelah pertandingan, justru terjadi tindakan kekerasan terhadap anak saya. Kami tidak tahu apa motifnya," ungkap Bambang dengan nada kecewa.

Hasil pemeriksaan medis menunjukkan bahwa BA mengalami keretakan pada tulang ekor dan membutuhkan masa pemulihan sekitar lima hingga enam bulan. Selama waktu pemulihan, BA harus menghentikan seluruh aktivitas olahraga.

"Anak saya harus berhenti bermain bola sampai pulih total," tambah Bambang.

Bambang juga menyayangkan sikap pelatih berinisial BAZ yang tidak menunjukkan itikad baik untuk bertanggung jawab atas kejadian tersebut. 

Proses pemeriksaan terhadap korban dan orang tuanya telah dilakukan oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Surabaya.

"Kami berharap pelaku meminta maaf, tetapi proses hukum harus tetap berjalan agar menjadi pembelajaran bagi semua pendidik," tegas Bambang.

Atas tindakannya, pelatih tersebut dijerat dengan Pasal 79 dan 80 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Polisi akan melanjutkan penyelidikan lebih lanjut terkait insiden ini.

Dengan kejadian ini, diharapkan seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan olahraga dapat menjaga etika dan menghormati sesama peserta, khususnya dalam lingkungan pendidikan.

Sumber: tvone

Komentar

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini