Sebut Anggaran Fantastis MBG Irasional, Ekonom Ferry Latuhihin: Kok Maksa Banget, Ini Proyek Siapa?

- Senin, 28 April 2025 | 21:10 WIB
Sebut Anggaran Fantastis MBG Irasional, Ekonom Ferry Latuhihin: Kok Maksa Banget, Ini Proyek Siapa?


Ekonom, Ferry Latuhihin mempertanyakan mengenai anggaran fantastis dalam program makam bergizi gratis yang kini sedang digeber di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Dia pun menganggap jika anggaran MBG yang mencapai ratusan triliun pertahunnya cuma pemborosan.

Dalam siniar yang tayang di channel Youtube Prof. Rhenald Kasali pada Minggu (27/4/2025), Ferry Latuhihin menyebut jika anggaran MBG senilai ratusan triliun rupiah per tahun itu tidak sesuai dengan data anak-anak yang kekurangan gizi di Indonesia. Sebab, berdasar data yang diperolehnya, anak-anak yang kekurangan gizi hanya mencapai 10 juta lebih.

"Nah, ini juga kan akhirnya apa? Akhirnya salah alokasi dana ya. Bagaimana mereka fight (bertarung) gede-gedean untuk mendanai MBG yang katanya jumlahnya Rp25 triliun tiap bulan, berarti 1 tahun Rp300 triliun," ujar analis pasar modal yang berpenampilan nyentrik itu seperti dikutip Suara.com, Senin (28/4/2025).

"Sementara saya bilang kalau memang benar, saya tidak saya tidak against (melawan) MBG ya, tapi saya cuma bilang ya supaya tepat sasaran, (MBG) itu berikan kepada mereka-mereka yang memang membutuhkan di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Tidak (sampai) 82 juta manusia itu bahkan dengan bugjet Rp10 T pun kita we can afford it gitu loh ya," sambung Ferry.

Dari data yang dipaparkannya itu, mantan Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 itu pun mempertanyakan data 82,9 juta penerima MBG seperti yang diklaim oleh pemerintah. Bahkan, dia pun menyebut jika data penerima MBG versi pemerintah itu memicu pertanyaan besar dari publik.

"Nah itu makanya saya bilang ini koplak gitu kan. Kenapa? Karena jumlah ke populasi yang kekurangan gizi berdasarkan data chips itu cuma 21 juta manusia, bukan 80 juta. Dari 21 juta manusia pun ini campur aduk bukan anak-anak semua ya kan? Taruh separuhnya lah anak-anak itu kan cuman 10,5 juta gitu loh ya," ungkapnya.

"Kok kenapa harus Rp82 juta yang harus disuap-in? Ini yang menjadi pertanyaan besar sehingga masyarakat bertanya-tanya," imbuh Ferry Latuhihin.

Terkait kejanggalan data penerima dan anggaran fantastis MBG itu, Ferry pun mengingatkan soal masalah utang Indonesia yang kian menumpuk.

"Pertama kita (negara) enggak punya duit ya kan, APBN kita defisit, utang begitu bertumpuk dan jatuh tempo defisit 616. Baru aja kalau enggak salah nih Menteri Keuangan mengeluarkan lagi surat utang baru ya kan Rp 250 T (Triliun)," papar Ferry.

Karena dianggap cenderung memaksakan di tengah kondisi uang RI yang kian membengkak, Ferry pun mencurigai jika program MBG tersebut lebih untuk mementingkan segelitir pihak. Di sisi lain, anggaran fantastis dalam program MBG itu dianggap cuma pemborosan.

"Kok maksa banget sehingga orang bertanya ini proyek siapa ya kan, apa ini benar-benar proyek makan bergizi gratis atau ini proyek siapa? Nah itulah saya tidak anti makan bergizi gratis tapi please be rational in the sense bahwa kita cuma perlu Rp10 T kok, enggak sampai Rp300 (Triliun). Ini kan pemborosan yang maha dahsyat gitu loh," beber Ferry blak-blakan.

"Kenapa harus Rp82 juta disuap-in? Dan mereka enggak enggak meminta dan enggak kekurangan gizi, Bos. Tapi kalau sampai Rp300 triliun, sementara kita enggak punya uang ini kan kelewatan," imbuh Ferry Latahulilin. 

Sumber: suara
Foto: Ekonom Ferry Latuhihin (tangkapan layar/Youtube Prof. Rhenald Kasali)

Komentar

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini