Keberadaan buzzer yang dipelihara Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi sejak awal berkuasa pada 2014 silam menjadi biang kerok konflik internal berkepanjangan yang melanda sebagian masyarakat Indonesia.
Demikian dikatakan Ketua Majelis Syura Partai Ummat Amien Rais dalam sebuah video singkat yang dikutip dari akun X Amien Rais Official, Rabu 30 April 2025.
"Pemerintah Jokowi di awal kepresidenannya nekat membiayai manusia-manusia buzzer atau influencer untuk membenar-benarkan kebijakan rezim Jokowi," kata Amien Rais.
Amien Rais melihat, seluruh omongan buzzer tersebut arah tujuannya ada dua. Pertama adalah memuji dan memuja rezim Jokowi.
"Kedua mendamprat dengan sumpah serapah para tokoh masyarakat yang masih berpikir waras," kata Amien Rais.
Ironisnya, lanjut Amien Rais, para buzzer tersebut sebagian berasal dari kalangan terdidik lulusan lulusan S1, S2, hingga S3
"Alhamdulillah buzzer cerdas akhirnya berhenti membela membabi buta Jokowi," kata Amien Rais.
Namun sayangnya, saat ini masih tersisa buzzer yang terus menyalak keras sekalipun harus terjebak dalam illogical logic.
"Logika yang tidak logis dibarengi dengan menjual narasi yang tidak realistis," pungkas Amien Rais.
Sumber: rmol
Foto: Ketua Majelis Syura Partai Ummat Amien Rais/Ist
Artikel Terkait
Di Akhir Pemerintahan Jokowi, Wamen Todotua Ungkap Adanya Investasi yang Meleset Rp 1.500 Triliun
Mayjen Komaruddin Tegaskan 8 Tuntutan Forum Purnawirawan TNI Tak Wakili PPAD
2 Calon Kuat yang Diramalkan Bakal Gantikan Hasan Nasbi jadi Kepala PCO, Orang Dekat Prabowo?
Mayjen Komaruddin Tegaskan Tuntutan Forum Purnawirawan TNI Lengserkan Gibran Tak Wakili PPAD