Muhammadiyah Mendorong Elite Kontestan Pemilu 2024, Mengarah Menjadi Negarawan dan Tidak Sekadar Mencari Kemenangan

Monday, 1 January 2024
Muhammadiyah Mendorong Elite Kontestan Pemilu 2024, Mengarah Menjadi Negarawan dan Tidak Sekadar Mencari Kemenangan
Muhammadiyah Mendorong Elite Kontestan Pemilu 2024, Mengarah Menjadi Negarawan dan Tidak Sekadar Mencari Kemenangan

LamonganNetwork.com- Muhammadiyah mendorong agar para elite yang berkompetisi pada Pemilu 2024, senantiasa berjiwa negarawan. Meski belum sempurna, tetapi paling tidak mereka memiliki arah dan memiliki keterpanggilan untuk menjadi negarawan.

Hal ini ditegaskan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si. Guru Besar Sosiologi ini lebih lanjut menegaskan bahwa, kontestasi di Pemilu 2024 tidak untuk menang-menangan. Melainkan yang menang adalah semua, yang menang adalah Indonesia.

 “Kita harus terus menyuarakan itu, bahwa elit bangsa ini mereka harus menjadi negarawan-negarawan. Tidak sempurna, tapi mereka harus ada panggilan ke situ,” kata Haedar Nashir di Jakarta.

Baca Juga: Kado Tahun Baru 2024, Fakultas Syariah UIN KHAS Jember Terbitkan 8 Buku

Sebagai negarawan, maka yang ada dibenak kontestan pada Pemilu 2024, adalah tidak sekadar sebagai pertandingan untuk mencari kemenangan semata. Karena itu, untuk meraih kemenangan pada Pemilu 2024, tidak menempuh segala cara.

Menurut Haedar, sejak digelar pada 1995, Pemilu di Indonesia yang akan dilangsungkan pada 14 Februari 2024, harusnya menjadi lebih baik, bukan malah mundur. Pemilu 2024 diharapkan tidak hanya Luber dan Jurdil.

“Tetapi juga bermartabat, terbuka, dan menjaga marwah keindonesiaan, menjaga nilai keindonesiaan. Karena itu kita jangan mengulang (pembelahan politik),” imbuhnya.

Baca Juga: LBH Bolosaif Menduga Perubahan APBD Jember 2021 Silam, Praktek Melawan Hukum

Meski Pemilu 2024 diprediksikan tidak menimbulkan pembelahan politik sebagaimana dua pemilu sebelumnya. Akan tetapi, menurut Haedar potensi pembelahan dan benturan tajam secara kualitatif tetap harus diperhatikan.

“Karena masing-masing ingin menghabisi, ingin menegasikan yang lain. Atau saling takut kalau ini menang lalu ada langkah-langkah yang mencederai demokrasi, akan menimbulkan respon secara kualitatif yang sama kerasnya,” kata Haedar.

Haedar khawatir, Pemilu lebih dari pertarungan ideologi, tetapi pertarungan kekerasan yang menimbulkan aksi dan reaksi. Padahal semua pihak, di setiap sendi bangsa ini tidak menginginkan itu.

Baca Juga: Momen Akhir Tahun 2023, Lapas Jember Gelar Refleksi dan Evaluasi, Sambut Target Kinerja 2024

“Karena itu, ajakan kami yang paling dalam, ayo semua elit yang terlibat di dalam kontestasi, semua kekuatan politik yang terlibat di dalam kontestasi, dan semua  kekuatan-kekuatan pendukung para kontestan baik itu di Pilpres maupun di Pileg secara genuin merawat dan menjaga agar Pemilu ini lebih baik dan bermartabat, dan semakin terminimalisasi kecurangan,” ajak Haedar.

Kader Harus Menjadi Duta Dalam Pergaulan Global

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: lamongan.jatimnetwork.com

Tags

Komentar

Artikel Terkait

Terkini