GARTON - Pelatih timnas Senegal Aliou Cisse merasa sangat terpukul setelah gagal membawa timnya mempertahankan trofi Piala Afrika yang sebelumnya berstatus juara bertahan.
Kepastian ini didapatkan setelah Senegal ditaklukkan tim tuan rumah Pantai Gading melalui drama adu penalti 4-5 seusai bermain sama kuat 1-1 pada waktu normal di Stade Charles Konan Banny de Yamoussoukro, Selasa WIB.
Baca Juga: Bank Mandiri Dukung Digitalisasi Pajak Daerah Pemkot Makassar
"Saya kecewa setelah hasil ini, terutama bagi para pemain kami. Kami datang ke sini untuk memenangkan gelar dan bermain untuk rakyat kami. Itulah sepak bola, pada tahun 2022, kami bahagia, dan pada tahun 2024, yang terjadi sebaliknya,” kata Cisse, melansir dari laman resmi CAF, Selasa.
“Mohon maaf kepada para pemain dan kepada masyarakat Senegal. Sulit melihat para pemain menangis di ruang ganti,” tambahnya.
Baca Juga: NETA Bocorkan Biaya Perawatan Mobil Listriknya Untuk 100 KM Pertama, Yuk Simak Murah Apa Mahal?
Cisse menilai laga babak 16 besar itu berjalan mengecewakan, terlebih timnya hampir unggul sepanjang waktu normal melalui gol Habib Diallo (4’) sebelum kemudian disamakan oleh gol penalti Franck Kessie (86’) di menit-menit akhir.
Memasuki babak adu penalti, Moussa Niakhite menjadi satu-satunya algojo yang gagal menunaikan tugasnya dengan baik. Hal ini membuat Pantai Gading menang 5-4 di babak adu tos-tosan.
Baca Juga: Baidu Kerjasama Huawei Bentuk Ekosistem Navigasi Dan Smart Kokpit
“Pertandingan itu aneh dan rumit, kami bisa saja memenangkan pertandingan. Kami kalah dalam adu penalti, kami mempertahankan keunggulan hingga 5 menit terakhir pertandingan,” ucap Cisse.
“Saya kecewa setelah kekalahan ini, terutama setelah penampilan yang kami tunjukkan selama pertandingan dan sejak pertandingan pertama kompetisi,” lanjutnya.
Baca Juga: Kapolda Sulsel Inisiasi Deklarasi Pemilu Damai Gandeng Generasi Z
Sementara itu, kemenangan ini sangat disyukuri pelatih Pantai Gading Emerse Fae. Ia ingin kemenengan ini menjadi motivasi kuat pasukan Les Elephants untuk terus melaju sejauh mungkin di Piala Afrika edisi tahun ini saat menjadi tuan rumah.
"Lolos dari babak penyisihan grup setelah kemenangan Maroko memberi kami kepercayaan diri. Kami mengalahkan Senegal dan menyingkirkan mereka; semangat kerja bagus.
Baca Juga: Kasdam XIV/Hsn Ajak Pelajar Untuk Mencoblos Di TPS, Suara Pemilih Pemula Strategis
"Kami tidak boleh berhenti di sini, kami harus terus bekerja, mempertahankan semangat yang telah kami peroleh, dan terus bermain pertandingan demi pertandingan,” kata Fae.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: gartonnews.com
Artikel Terkait
Dituding Bukan Wanita, Petinju Aljazair Imane Khelif Menangis: 'Allah Bersama Saya, Allahu Akbar'
Kontroversi Olimpiade Paris: Izinkan Atlet Transgender Ikut Tinju Wanita, Lawan Auto Babak-belur!
Raih Medali Perak, Gaya Santai Atlet Penembak Turki Jadi Sensasi di Olimpiade Paris 2024
Belal Muhammad, Petarung Palestina Pertama yang Raih Gelar Juara UFC