Meneliti Pola Pembinaan dan Pendanaan Olahraga Jateng Hingga Raih Doktor, Ini Hasil Penelitiannya

Thursday, 1 February 2024
Meneliti Pola Pembinaan dan Pendanaan Olahraga Jateng Hingga Raih Doktor, Ini Hasil Penelitiannya
Meneliti Pola Pembinaan dan Pendanaan Olahraga Jateng Hingga Raih Doktor, Ini Hasil Penelitiannya

BANDUNG, suaramerdeka-wawasan.com - Dosen pada  Prodi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (PJKR FKIP) Unwahas Muhlisin SPd MPd berhasil meraih gelar Doktor Pendidikan Olahraga.

Muhlisin mampu mempertahankan disertasinya dalam sidang terbuka Prodi Pendidikan Olahraga Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)di Lantai 5 Auditorium SPs UPI,  Bandung, Rabu 31 Januari 2024.

Disertasi Dekan PJKR FKIP Unwahas yang berjudul “Kebijakan Pengembangan Olahraga Prestasi di Jawa Tengah: Perspektif Spliss Model” ini berhasil meraih IPK 3,81.

Baca Juga: Meski Berbarengan dengan Agenda Politik, Tapi Pelaksanaan PON Aceh Sumut Masih Sesuai Rencana

Mantan pelatih timnas bola tangan Asian Games 2018 tersebut menuntaskan pendidikan selama 3,5 tahun.

Disertasi Muhlisin dipertahankan di hadapan para penguji yang diketuai Prof Dr Hj Ratih Hurriyati MP (Wakil direktur bidang keuangan dan sumber daya SPs UPI), Prof Dr H Yudha Munajat Saputra MEd (promotor).

Lalu, Prof Dr H Amung Ma'mun MPd (co-promotor), Prof Dr Agus Kristiyanto MPd (Guru Besar JPOK FKIP UNS/Dewan Pakar KONI Jateng), dan Dr Nuryadi MPd (co-promotor 2/Ketua Umum KONI Kota Bandung).

Sejumlah undangan ikut menyaksikan sidang terbuka itu, diantaranya Kepala Disporapar Jateng Agung Hariyadi, Ketua Umum ABTI Jateng Joko Pranawa Adi bersama sejumlah pengurus.

Ada juga empat  pimpinan Yayasan Wahid Hasyim Semarang, yaitu Ketua I Prof H Abu Hapsin MA PhD, Ketua II Drs H Satriyan Abdu Rahman MH, Sekretaris Prof Dr KH Mahmutarom HR SH MH, dan Bendahara Dr Nor Hadi SE MSi Akt CRA CRP.

Muhlisin dalam disertasinya mengatakan, tujuan penelitian untuk menganalisis kebijakan pengembangan olahraga prestasi di Jateng dengan menggunakan sembilan pilar model “Sports Policy factors Leading to International Sporting Success” (Spliss).

''Model ini telah digunakan untuk menilai kesuksesan olahraga di 15 negara,'' katanya.

Baca Juga: Khansa Bertekad Jadi Wanita Muda ASEAN Pertama Taklukkan Gunung Aconcagua Argentina

Muhlisin menambahkan, pihaknya melibatkan 208 atlet elit, 53 pelatih dan 13 administrator atau pengurus cabang olahraga serta lembaga keolahragaan pemerintah dan non-pemerintah di bidang olahraga.

Hasil penelitian menunjukkan, dari keseluruhan 9 pilar, secara kualitatif dihasilkan skor 2,91 atau 72,9 persen dengan kategori sedang/cukup.

Skor terendah ada pilar dukungan pendanaan sebesar 2,45 atau 61,2 persen. Skor tertinggi pada pilar sistem kompetisi dengan skor 3,40 atau 85 persen.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: wawasan.suaramerdeka.com

Tags

Komentar

Artikel Terkait

Terkini