SEMARANG, suaramerdeka-wawasan.com – KONI Jateng dan Disporapar Jateng mendesak PP PBSI memberikan regulasi yang adil terkait pelaksanaan PON Aceh Sumut.
Hal itu dikemukakan Wakil Ketua Umum II KONI Jateng DR Soedjatmiko MPd dan Kepala Bidang Keolahragaan Disporapar Jateng, Suci Baskoro Wati dalam Pelantikan Kepengurusan Pengprov PBSI Jateng (bulutangkis).
Kepengurusan baru Pengprov PBSI Jateng masa bhakti 2023-2027 yang baru dipimpin kembali oleh Basri Yusuf untuk kedua kalinya.
Baca Juga: Sekjen PP PBSI Komjen Pol M Fadil Imron Yakin Bulutangkis Jateng Bisa Juara Umum PON Aceh Sumut
Pelantikan sendiri dilakukan oleh Sekjen PP PBSI Jateng Komjen Pol Dr Muhammad Fadil Imran MSi. Tampak dalam pelantikan Ketua Harian PP PBSI Alex Tirta, Wakapolda Jateng Brigjen Pol Agus Suryonugroho.
‘’Kami berharap, PP PBSI berdiri ditengah agar kejadian di PON Papua tidak terulang di PON Aceh Sumut,’’ kata Soedjatmiko saat memberikan sambutan pada acara yang digelar di Hotel Padma, Semarang, Sabtu, 03 Februari 2024, tersebut.
Soedjatmiko mengemukakan, Jawa Tengah yang menjadi penyumbang atlet terbanyak di Pelatnas, namun nyatanya pulang tanpa medali emas di PON 2021 tersebut.
Hal ini, kata Soedjatmiko, karena adanya regulasi atlet Pelatnas tidak boleh memperkuat daerah saat PON.
‘’Maka kami berharap, PP PBSI bisa memberikan regulasi yang adil bagi kami, agar bisa berkompetisi secara sehat pada PON Aceh Sumut mendatang,’’ tambahnya.
Baca Juga: Basri Yusuf Kembali Pimpin PBSI Jateng, Begini Harapan Para Pembina
Hal senada diungkapkan oleh Kabid Olahraga Disporapar Jateng. Suci berharap kejadian di Papua tidak terulang di PON Aceh Sumut dimana regulasi pertandingan PON merugikan salah satu tim, dalam hal ini Jateng.
Menanggapi hal ini, Fadil berjanji akan membahas dalam rapat koordinasi antar bidang dan juga daerah.
‘’Ke depan kita akan menggunakan mekanisme pengambilan keputusan dengan dibuatkan aturan, tentu supaya diterima para partisipan, sehingga semua kepentingan, baik itu negara (Pelatnas), klub, apa itu pengprov tidak ada yang dirugikan,’’ tegasnya.
Fadil justru menyentil Pemprov Jateng dan KONI Jateng, agar juga mengimbangi materi atlet Jateng yang melimpah dengan pendanaan yang memadai.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: wawasan.suaramerdeka.com
Artikel Terkait
Dituding Bukan Wanita, Petinju Aljazair Imane Khelif Menangis: 'Allah Bersama Saya, Allahu Akbar'
Kontroversi Olimpiade Paris: Izinkan Atlet Transgender Ikut Tinju Wanita, Lawan Auto Babak-belur!
Raih Medali Perak, Gaya Santai Atlet Penembak Turki Jadi Sensasi di Olimpiade Paris 2024
Belal Muhammad, Petarung Palestina Pertama yang Raih Gelar Juara UFC