JAKARTA- Menuju Olimpiade yang akan digelar tahun ini di Prancis, PBSI telah membentuk Tim Ad Hoc Olimpiade 2024.
Menurut Armand Darmadji selaku Manajer Tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024, Olimpiade nanti adalah momen penting untuk menegaskan eksistensi Indonesia di panggung bulu tangkis internasional.
“Perjalanan ke Olimpiade Paris membutuhkan peta jalan dan program yang jelas supaya kita bisa menaikkan peringkat dan memasukkan sebanyak mungkin atlet Indonesia ke Olimpiade. Ini adalah fokus PBSI saat ini,” ujar Armand, Senin (8/1).
Baca Juga: Timnas Indonesia Tiba di QatarLangsung Latihan, Sudah Ditunggu Jadwal Uji Coba Lawan Iran
Direktur Teknik Christian Hadinata menambahkan, tujuan utama saat ini adalah meningkatkan peringkat atlet sehingga bisa memenuhi kuota, baik di sektor ganda maupun tunggal.
"Peringkat ini akan menentukan drawing. Kita punya waktu sampai April untuk memperbaiki peringkat atlet,” kata Christian.
Sebagai direktur teknik, Christian bertugas mengkoordinasikan tim pelatih, pelatih fisik, mentor, dan analis performa.
Baca Juga: Turnamen Olahraga Selebriti Kembali Digelar, Kini Pertandingkan 5 Cabang Olahraga
Christian dibantu juga oleh direktur kesehatan, tim dokter, ahli gizi, sport science, dan psikolog olahraga untuk mengoptimalkan performa setiap atlet di setiap pertandingan dengan jadwal turnamen yang padat.
Tontowi mengapresiasi pembentukan tim mentor dan tim pendukung yang lengkap oleh Ketua Tim Ad Hoc Fadil Imran dalam menghadapi ajang olahraga terbesar di dunia.
“Sebelumnya belum pernah ada tim mentor. Saya bangga terlibat di tim ini. Sebagai mentor, peran saya sebagai kakak, teman mengobrol. Dari pengalaman, saya bisa berbagi bagaimana menghadapi tekanan yang begitu besar, mengatur energi. Kita akan berbagi motivasi. Semoga tim ini mendapat hasil yang maksimal,” terang Tontowi.
Tim Ad Hoc dibentuk PBSI pada 7 Desember 2023. Sekjen PBSI M. Fadil Imran diangkat sebagai ketua.
Para peraih medali emas Olimpiade sebelumnya diberi tugas sebagai mentor, yakni Taufik Hidayat untuk tunggal putra, Susy Susanti untuk tunggal putri, Candra Wijaya untuk ganda putra, Greysia Polii untuk ganda putri, serta Liliyana “Butet” Natsir dan Tontowi Ahmad untuk ganda campuran.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jakarta.suaramerdeka.com
Artikel Terkait
Dituding Bukan Wanita, Petinju Aljazair Imane Khelif Menangis: 'Allah Bersama Saya, Allahu Akbar'
Kontroversi Olimpiade Paris: Izinkan Atlet Transgender Ikut Tinju Wanita, Lawan Auto Babak-belur!
Raih Medali Perak, Gaya Santai Atlet Penembak Turki Jadi Sensasi di Olimpiade Paris 2024
Belal Muhammad, Petarung Palestina Pertama yang Raih Gelar Juara UFC