BMW Ikut Langkah Tesla, Manfaatkan Robot Humanoid Di Pabrik Mobil

Thursday, 25 January 2024
BMW Ikut Langkah Tesla, Manfaatkan Robot Humanoid Di Pabrik Mobil
BMW Ikut Langkah Tesla, Manfaatkan Robot Humanoid Di Pabrik Mobil



murianetwork.com- BMW mengadopsi pendekatan inovatif dengan melakukan eksperimen menggunakan robot berkecerdasan buatan mirip manusia di salah satu pabrik mobilnya, mengikuti jejak Tesla yang telah sukses melakukannya sebelumnya.

Perusahaan rintisan Figure, berbasis di California, mengumumkan kemitraan dengan BMW pada hari Kamis untuk mengimplementasikan ‘robot serba guna di lingkungan manufaktur otomotif’.

Meskipun otomatisasi dalam industri otomotif bukanlah hal baru, langkah ini membuka pintu untuk penggunaan robot humanoid yang dapat melaksanakan beragam tugas yang biasanya dianggap membosankan atau berbahaya bagi pekerja manusia.

Berbeda dengan mesin-mesin saat ini yang hanya melakukan tugas berulang-ulang, robot buatan Figure dapat menangani tugas-tugas yang beragam dan kompleks.

Baca Juga: Inilah Profil Boy Thohir Yang Memberikan Pernyataan Bahwa 1/3 Perusahaan di Indonesia Mendukung Prabowo

Meski begitu, pertanyaan muncul apakah robot humanoid akan menggantikan peran pekerja manusia di pabrik otomotif.

BMW, seiring dengan Tesla, meyakini bahwa robot humanoid memiliki peran penting dalam lingkungan pabrik otomotif.

Meskipun kemungkinan adanya pergantian tugas pekerjaan, masih belum jelas apakah robot humanoid akan mampu menangani tugas-tugas yang rumit dalam waktu dekat.

"Robotika serba guna telah memenuhi pasar komersial selama beberapa dekade, tetapi potensi robotika serba guna sama sekali belum dimanfaatkan. Robot-robot Figure akan memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan produktivitas, mengurangi biaya, dan menciptakan lingkungan yang lebih aman dan konsisten," Kata pendiri dan CEO Figure, Brett Adcock.

Baca Juga: 3 Smartphone Resmi Indonesia ini Memiliki Sertifikasi IP68 Tahan Air dan Debu

Adcock, pendiri Archer Aviation dan tokoh di balik kesuksesan, kini melangkah lebih jauh dengan mendirikan Archer Aviation, sebuah perusahaan taksi udara listrik yang menjadi sorotan.

Kemitraan antara BMW dan Figure, perusahaan rintisan yang menciptakan robot humanoid, bertujuan untuk mengintegrasikan robot ini secara bertahap dalam proses manufaktur mobil BMW di pabrik Spartanburg, South Carolina, tempat SUV-seri X seperti X3, X4, X5, X6, X7, dan XM dirakit.

Dikenal dengan nama Figure 01, robot ini memiliki tinggi 5 kaki 6 inci, mampu membawa beban hingga 44 pon, dan dapat beroperasi selama lima jam setelah pengisian daya penuh.

Dengan kecepatan 2,7 mil per jam (4,3 km/jam), Figure 01 dirancang untuk membantu dalam berbagai tugas di sektor manufaktur, termasuk di bidang pergudangan, logistik, dan ritel.

Baca Juga: 3 Smartphone Resmi Indonesia ini Memiliki Sertifikasi IP68 Tahan Air dan Debu

Tidak hanya BMW yang mengambil langkah inovatif ini, Tesla juga tengah mengembangkan robot serupa yang diberi nama Optimus.

Elon Musk, pendiri Tesla, menyatakan rencana untuk melepaskan Optimus di lantai pabrik guna melakukan pekerjaan manual.

Musk bahkan mengindikasikan bahwa robot tersebut dapat berfungsi sebagai pelayan pribadi.

Dengan langkah-langkah progresif ini, terlihat bahwa perusahaan otomotif tidak hanya fokus pada produksi kendaraan, melainkan juga mengeksplorasi potensi di bidang robotika, mungkin melampaui bisnis inti mereka.

Baca Juga: Terkini! Hasil Pertandingan Jepang vs Indonesia, Samurai Biru Tebas Garuda dengan Skor 3-1

Sebagai catatan, Hyundai juga telah memanfaatkan teknologi robotik dengan mempekerjakan anjing robot dari Boston Dynamics untuk kontrol kualitas di pabrik mereka.

Dalam dunia otomotif, ancaman terhadap pekerjaan manusia semakin nyata dengan otomatisasi yang sudah lama berlangsung dan munculnya mobil listrik.

Mobil listrik, dengan proses produksi yang lebih sederhana dan memerlukan lebih sedikit tenaga kerja dibandingkan mobil bertenaga pembakaran, telah menjadi faktor tambahan dalam mengancam pekerjaan manusia.

Kemunculan robot humanoid yang cerdas, terampil, dan terjangkau dapat menjadi pukulan lebih lanjut bagi tenaga kerja otomotif.

Baca Juga: Sikap Tegas Indonesia Mendukung Palestina dalam Rapat Dewan Keamanan PBB, Menlu Retno: Dewan Keamanan telah Gagal Bertindak!

Figure, dengan klaim bahwa ada 10 juta pekerjaan yang tidak terisi di AS, melihat robot sebagai solusi untuk mengisi peran yang mungkin tidak diinginkan oleh manusia.

Meskipun pengambilalihan robot atas proses manufaktur yang kompleks tidak akan terjadi secara seketika, langkah-langkah inovatif seperti robot Figure belajar membuat kopi menunjukkan potensi besar.

Meskipun robot ini baru belajar menggunakan Keurig, mesin kopi yang sangat sederhana, kemampuannya untuk belajar hanya dengan mengamati orang membuat kopi selama 10 jam menjadi pencapaian yang mengesankan dan menarik perhatian.

Hal ini memunculkan pertanyaan tentang sejauh mana teknologi robotika dapat menciptakan perubahan besar dalam industri manufaktur dan pekerjaan otomotif.***

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: harianhaluan.com

Tags

Komentar

Artikel Terkait

Terkini