Baru Dirilis Honda Stylo 160 Sudah Panen Hujatan, Bukan Hanya Rangka eSAF yang jadi Sorotan

murianetwork.com - Astra Honda Motor (AHM) baru saja meluncurkan motor terbarunya, Honda Stylo 160.

Namun, meskipun diharapkan menjadi penyelamat AHM setelah serangkaian isu negatif yang menimpanya, motor ini justru mendapat beragam respons, termasuk kritik pedas.

Desain Honda Stylo 160 memang menciptakan perdebatan di kalangan pecinta motor.

Baca Juga: 7 Wisata Jembatan Kaca di Indonesia Suguhkan Pemandangan Nan Indah, Salah Satunya di Palembang?

Meskipun diharapkan mirip dengan Honda Jo Plus yang telah diluncurkan lebih dulu di Thailand, AHM memilih pendekatan yang berbeda untuk pasar Indonesia.

Motor ini mendapatkan perhatian terutama karena menjadi motor retro yang dinanti-nanti oleh para pecinta motor di tanah air.

Mengutip dari YouTube Moto Z salah satu keputusan kontroversial yang diambil oleh AHM adalah penggunaan rangka eSAF (Engine Subframe) pada Stylo 160.

Baca Juga: Kenapa Honda Stylo 160 Tetap Pakai Rangka eSAF? Padahal Pernah Viral Gegara Keropos, Ternyata Alasannya karena Ini

AHM tampaknya mempertahankan pendekatan ini, meskipun banyak yang berharap mereka beralih ke rangka pipa biasa. Hal ini memicu berbagai spekulasi dan diskusi di kalangan penggemar motor.

Penggunaan rangka eSAF di Stylo 160 dianggap oleh sebagian orang sebagai tanda bahwa AHM masih yakin dengan produk ini, sementara yang lain melihatnya sebagai pengakuan tidak langsung bahwa rangka eSAF adalah produk yang kurang sukses.

Keputusan ini bisa menjadi bermacam-macam, di mana meninggalkan rangka ESF bisa dianggap sebagai langkah positif dalam meningkatkan minat konsumen.

Namun, AHM berusaha meredam spekulasi negatif dengan menekankan bahwa rangka eSAF pada Stylo 160 telah diperbarui dan ditingkatkan, meskipun rincian perubahan tersebut tidak dijelaskan secara rinci dalam peluncuran motor tersebut.

Baca Juga: Gelontorkan APBN Rp115 Miliar! Pembangunan Jembatan di Jawa Tengah, Punya Bentang 996 Meter di Atas Sungai Ini

Beberapa konsumen mengasumsikan bahwa kemungkinan besar stok rangka eSAF masih melimpah di gudang, sehingga AHM memutuskan untuk tetap menggunakannya.