Tesla Luncurkan Proyek Baterai Megapack di China Sambut Era Baru Energi Terbarukan

- Minggu, 24 Desember 2023 | 15:01 WIB
Tesla Luncurkan Proyek Baterai Megapack di China Sambut Era Baru Energi Terbarukan

murianetwork.com- Perusahaan produsen kendaraan listrik, Tesla, baru-baru ini meluncurkan proyek pembuatan baterai megapack di Shanghai, China.

Kali ini, Tesla berencana untuk memproduksi setidaknya 10 ribu baterai megapack per tahunnya demi menghadapi persaingan produksi teknologi yang kian kompetitif.

Dilansir dari Gizmochina, Tesla telah mengakuisisi sejumlah lahan untuk pembangunan pabrik pembuatan baterai megapack tersebut.

Baca Juga: Detik-detik Tungku Smelter di Morowali Meledak dan Terbakar, 12 Orang Dikabarkan Meninggal

Pembuatan baterai ini merupakan bagian dari rencana strategis Tesla untuk beberapa tahun ke depan dengan terus berinovasi menciptakan baterai kapasitas besar dengan kualitas terbaik.

Baterai ini diperkirakan mampu menyimpan energi listrik dalam jumlah yang sangat besar, diklaim mampu memberi daya untuk 3600 rumah selama satu jam.

Produksi baterai megapack ini tidak hanya untuk kendaraan listrik, tetapi juga proyek komersial lainnya seperti peralatan elektronik.

Baca Juga: Update Korban Ledakan Smelter PT IMIP Morowali dari Kepolisian: 13 Meninggal, 22 Terluka

Proyek ini merupakan bagian dari investasi Tesla di China, yang sebelumnya telah membangun pabrik otomotif dan meluncurkan produk kendaraan listrik Model 3 dan Model Y.

Kehadiran proyek ini sekaligus memberi sinyal bahwa Tesla selalu siap bersaing dengan kompetitor lain di bidangnya, seperti Nio, Xpeng, dan Li Auto, yang notabene merupakan perusahaan teknologi asal China.

Pembangunan pabrik Megapack merupakan respons strategis dari Tesla, bukan hanya untuk mengokohkan posisinya di pasar mobil listrik (EV) tetapi juga untuk merambah ke sektor energi baru yang lebih besar di China.

Baca Juga: Tungku Smelter PT ITSS di Kawasan Industri PT IMIP Meledak, bukan Kejadian Pertama

Selain di China, Tesla juga telah mendirikan fasilitas produksi baterai di berbagai wilayah dan negara, seperti California, Australia, dan Inggris.

Tujuan ambisius negara China tersebut untuk mencapai puncak emisi karbon pada tahun 2030 dan netralitas karbon pada tahun 2060 memberikan peluang besar bagi produk penyimpanan energi Tesla.

Baca Juga: Ini Hero Counter Kadita Mobile Legends, Bikin Onic Esports Kalah di Final M5 World Championship

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: suaramerdeka.com

Komentar