murianetwork.com -- Sebuah guncangan melanda industri otomotif saat Daihatsu Motor Co secara resmi mengumumkan penghentian ekspor dan operasi perusahaan hingga Januari 2024.
Dikutip murianetwork.com dari Bloomberg News, skandal kecurangan uji keselamatan ini mencuat setelah penyelidikan Toyota.
Terungkap fakta bahwa sebagian besar kendaraan Daihatsu tidak diuji dengan benar untuk keselamatan tabrakan.
Daihatsu berkomitmen untuk memberikan ganti rugi kepada 423 perusahaan mitra bisnisnya sebagai tanggapan atas skandal yang mengguncang industri otomotif.
Penghentian ekspor Daihatsu tidak hanya berdampak pada produksi kendaraan di Jepang tetapi juga menciptakan gelombang dampak global.
Pengiriman suku cadang ke berbagai produsen mobil, termasuk Toyota, Mazda Motor Corp., dan Subaru Corp., terancam terganggu.
Masih dari sumber yang sama, Kementerian Transportasi Jepang sebelumnya menggerebek kantor pusat Daihatsu.
Langkah ini dilakukan setelah terungkap bahwa produsen mobil ini memanipulasi hasil uji keselamatan sejak tahun 1989.
Hasil investigasi pihak ketiga menyoroti 174 masalah yang melibatkan 64 model, termasuk beberapa dengan merek Toyota.
Suku cadang Daihatsu mencakup lebih dari 4.000 entitas, dan perusahaan berjanji untuk bekerja sama dengan pemerintah guna memberikan dukungan pada waktu yang tepat.
Toyota menegaskan bahwa mereka tidak mengetahui adanya kecelakaan atau insiden terkait masalah keselamatan ini.
Skandal kecurangan yang dilakukan Daihatsu menyoroti pentingnya uji keselamatan dalam industri otomotif.
Baca Juga: Rahasia Lulus! Kunci Jawaban dan Prediksi Soal Tes SIM C Ujian Teori Terbaru
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: ayopalembang.com
Artikel Terkait
Setelah bZ4X dan C-HR+, Toyota Siapkan Yaris Listrik
Berpotensi Terbakar, Hyundai Tarik Ribuan Unit Tucson
Daftar Mobil Harga Rp200 Jutaan Cocok untuk Mudik Lebaran, Ada Model Hybrid hingga Listrik
Beli Mobil bekas, Jangan Salah Pilih Begini Ciri-Ciri Kendaraan Pernah Terendam Banjir