murianetwork.com - Pasar skutik adventure kini makin ramai dengan kehadiran skutik Bristol ADX bermesin 160 cc terbaru 2024.
Nyaris mirip dengan Honda ADV, Bristol ADX 160 dipastikan sedang menggempur pasar dengan gaya dan mesinnya.
Bahkan, bukan Yamaha melainkan Bristol ADX 160 yang akan menjadi lawan tangguh dari Honda ADV ini.
Sma-sama skutik adventure, Bristol ADX dan Honda ADV akan saling adu kekuatan.
Jadi, mana yang menurut kalian paling garang, Bristol ADX 160 atau Honda ADV?
Mari simak artikel ini, mengulas tetang spesifikasi detail dari skutik lelaki ini.
Pasar otomotif Indonesia semakin diramaikan dengan kehadiran skutik di kelas 160 cc. Salah satu yang mencuri perhatian adalah Bristol ADX 160.
Sebuah produk terbaru dalam dunia skuter matic dari Phipinana. Rilisnya motor ini menimbulkan ekspektasi tinggi, bahkan dianggap dapat mengguncang dominasi Honda ADV dan XADV di pasaran.
Mari kita telusuri lebih lanjut tentang apa yang membuat Bristol ADX 160 begitu istimewa dan potensial menjadi pesaing serius.
Bristol ADX 160 memiliki daya tarik visual yang kuat berkat desainnya yang menggabungkan elemen khas Honda ADV dan XADV.
Dari tampak depan hingga bagian belakang, skutik ini memberikan kesan modern dan sporty.
Gril depan yang tajam dan lampu depan ganda memberikan nuansa agresif, sedangkan bagian belakang dengan lampu rem LED dan desain bodi aerodinamis memberikan sentuhan futuristik.
Elemen dari Honda ADV yang terlihat jelas di Bristol ADX 160 mencakup penggunaan material berkualitas tinggi dan penekanan pada desain yang ergonomis.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: manadonesia.com
Artikel Terkait
Duo Mobil Listrik Mewah, Ini 4 Spesifikasi BMW iX1 dan BMW iX xDrive50, Entry Level dengan Harga Capai Miliaran
Zontes E125 Punya 6 Fokus Lampu Depan, Meski Bodi Gemoy tapi Desain Ergonomis, Cocok Dipake Touring dan Pantes di Perkotaan
Motor Skuter Ini Punya Tampilan Sangar dan Sporty, Ini Dia Scomadi Technica 200i Adventure!
Jangan Ragu! Ini 5 Alasan Mengapa New Honda Stylo 160 2024 Layak Dibeli, Kamu Suka Karena Apa?