MURIANETWORK.COM - Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan aksi sekelompok anggota organisasi masyarakat (Ormas) yang membuat onar saat melakukan razia di sebuah warung di Garut, Jawa Barat.
Dalam video yang diunggah oleh akun @plg_yedak pada Jumat, 7 Maret 2025, tampak sejumlah anggota ormas mengenakan peci datang ke warung yang saat itu masih melayani pelanggan.
Dalam rekaman tersebut, terlihat beberapa pelanggan sedang menikmati kopi dan merokok ketika ormas itu datang. Tanpa diskusi terlebih dahulu, salah satu anggota ormas langsung menumpahkan kopi milik pelanggan.
Seorang anggota yang berambut gondrong tampak semakin agresif dengan menggebrak meja, melempar kayu, dan bahkan ada yang melempar gelas kaca hingga pecah.
Wakil Bupati Garut Geram, Sebut Aksi Anarkis
Viralnya video ini memicu reaksi keras dari Wakil Bupati Garut, Putri Karlina, yang merupakan putri Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto, menilai aksi sweeping tersebut sebagai tindakan anarkis yang mencoreng citra Kabupaten Garut.
"Ini tugas kami, highlight-nya hari ini ada kekerasan yang ujungnya adalah membuat citra Kabupaten Garut menjadi buruk," ujar Wakil Bupati Putri Karlina.
Ia juga menyoroti peran koordinator Aliansi Umat Islam (AUI) Kabupaten Garut, Ceng Aam, yang dianggap bertanggung jawab atas aksi sweeping tersebut. Dalam pernyataannya, Putri Karlina dengan tegas menyatakan ketidaksetujuannya terhadap tindakan ormas tersebut.
Dalam beberapa potongan video yang beredar, Putri Karlina bahkan terlihat emosional hingga menangis saat menjelaskan dampak negatif aksi sweeping tersebut terhadap masyarakat.
Ia menegaskan bahwa tindakan main hakim sendiri bukanlah solusi dan hanya akan menimbulkan ketakutan di kalangan warga.
“Kalau misalnya Garut terkenalnya ormasnya meresahkan, anarkis dan segala macam, bahkan kan yang divarilin, saya khawatir makin kuat identitas Garut sebagai kota yang tidak ramah investor,” bebernya.
Polisi Turun Tangan, Ormas dan Satpol PP Diperiksa
Akibat insiden ini, pihak kepolisian turun tangan untuk mengusut lebih lanjut. Kasat Reskrim Polres Garut, AKP Joko Prihatin, mengonfirmasi bahwa empat anggota ormas serta personel Satpol PP telah diperiksa pada Sabtu (7/3/2025) malam.
"Ya, akibat kejadian itu kami meminta keterangan terhadap anggota Ormas dan Satpol PP," ujar AKP Joko Prihatin.
Netizen Geram: Puasa Harusnya Nahan Emosi
Video tersebut juga memancing berbagai komentar dari netizen yang menilai tindakan ormas itu berlebihan dan tidak mencerminkan nilai-nilai bulan Ramadan.
"Puasa nahan EMOSI bukan berasa si PALING SUCI," tulis seorang netizen di kolom komentar.
"Batal itu puasa, pake emosi," tambah komentar lainnya.
"Apakah pemukulan juga diperbolehkan? Saya berharap kepada korban pemukulan, LAPORKAN!," tulis warganet lain dengan nada geram.
Sumber: viva
Artikel Terkait
Kapolres Ngada Cabuli 3 Anak di Bawah Umur, Videonya Diupload ke Situs P*rno Australia
Korban Pertamax Campur Air Diganti Rugi Rp 1 Juta, SPBU Minta Videonya Dihapus
Disoraki saat Nyemplung ke Sungai Penuh Sampah, Emak-emak Minta Dicium Gubernur Dedi Mulyadi
Duel Polisi vs Satpam hingga Cacat di Lombok Tengah, Dipicu Tudingan Goda Istri Orang