Ungkap Setoran Sabung Ayam Antar-aparat, Kapendam: Kita Bukan Bodoh-Bodoh Amat lah

- Senin, 24 Maret 2025 | 06:15 WIB
Ungkap Setoran Sabung Ayam Antar-aparat, Kapendam: Kita Bukan Bodoh-Bodoh Amat lah


MURIANETWORK.COM
- Kapendam II Sriwijaya Kolonel Eko Syah Putra Siregar mengungkapkan adanya setoran dan bagi-bagi uang antarpersonel aparat keamanan dari gelaran sabung ayam di Negara Batin, Way Kanan, Lampung. Setoran uang itu sebagai komitmen 'pengamanan' bisnis perjudian sabung ayam di Kampung Karang Manik.

Menurut Eko, penjelasan tersebut, diperoleh dari hasil pemeriksaan internal terhadap Kopka Basarsyah dan Peltu Lubis pemilik lokasi perjudian sabung ayam. Basarsyah dan Lubis adalah dua anggota TNI yang terlibat dalam penembakan tiga polisi hingga tewas.

“Dari keterangan (Kopka Basarsyah dan Peltu Lubis), memang ada ikatan komitmen itu. Setoran begitu. Ini sabung ayam, ada duitnya, dibagi-bagi,” ujar Kolonel Eko di Markas Kodam Sriwijaya, Palembang, akhir pekan lalu (22/3/2025).

Ke mana duit gelaran judi adu ayam itu dibagi-bagi, menurut Eko, dari penjelasan Kopka Basarsyah dan Peltu Lubis, disetorkan ke Polsek maupun Koramil di Negara Batin. “Kita bukan bodoh-bodoh amat lah. Nggak. Duitnya ada? Iya ada. Setoran ada? Iya, ada. Koramil berhubungan dengan Polsek, ada uang di wilayah mereka, dibagi-bagi? iya,” ujar Eko.

Namun Eko menegaskan tentang setoran dan bagi-bagi uang lintas aparat bersenjata dari perjudian sabung ayam tersebut memang baru sebatas keterangan. Dari keterangan tersebut, tim internal di militer yang kini melakukan penahanan terhadap Kopka Basarsyah dan Peltu Lubis sudah mengakui keterlibatan anggotanya dalam peristiwa nahas yang menewaskan tiga personel Polri itu.

“Itu keterangan ya. Saya tekankan, itu keterangan dari saksi. Saksi siapa? Dua orang itu, dua orang oknum anggota kita itu (Kopka Basarsyah dan Peltu Lubis),” ujar Eko.

Eko mengatakan, pengakuan dua prajuritnya tersebut, sudah disampaikan tim investigasi gabungan TNI-Polri. Dan selanjutnya, Eko menegaskan, agar ada penyelidikan, maupun penyidikan yang lebih mendalam tentang pihak-pihak lain yang terlibat, serta tentang kemana saja aliran-aliran uang setoran, maupun bagi-bagi uang dari hasil perjudian sabung ayam tersebut.

“Ini masih diproses lebih lanjut. Oknum-oknumnya siapa saja, mungkin yang lain-lainnya siapa saja, kita tunggu prosesnya,” ujar Kolonel Eko.

Bantahan Polri


Kapolda Lampung, Inspektur Jenderal (Irjen) Helmy Santika membantah perihal adanya setoran-setoran yang terkait praktik sabung ayam. Menurut Irjen Helmy penyampaian Kapendam tersebut tak ada bukti, bahkan bias.

“Saya menanggapi, bahwa itu kan hanya asumsi,” ujar dia melalui siaran pers video yang diterima wartawan, Sabtu (22/5/2025).

Helmy menegaskan personelnya di kepolisian, tak ada yang meminta setoran. Polisi tidak juga menjadi pembeking dengan imbalan bagi-bagi uang dari hasil perjudian sabung ayam.

“Kalau pun ada, tunjukkan,” ujar Helmy.

Dia menegaskan, Polri tak akan tinggal diam atas anggota-anggotanya yang kedapatan menikmati hasil perjudian. Apalagi turut membekingi aktivitas-aktivitas perjudian seperti sabung ayam di Kampung Karang Manik itu.

“Kita tidak menutup diri untuk memproses itu,” ujar Kapolda.

Sampai saat ini kata dia, tak ada temuan fakta perihal setoran, dan bagi-bagi uang dari hasil perjudian sabung ayam tersebut. “Kalau tidak ada, kita bilang tidak ada. tapi kalau misalkan ada, tentunya ini akan dilakukan penindakan. Rasanya, Polri sudah terbiasa menindak anggotanya yang terbukti melakukan pelanggaran,” kata Helmy.

Kapolda menegaskan, keterangan soal adanya setoran-setoran dan bagi-bagi uang lintas aparatur bersenjata dalam bisnis judi sabung ayam di Way Kanan itu mengaburkan fakta perihal matinya tiga personel Polri. Karena menurutnya, pokok perkara dalam kasus tersebut, adalah peristiwa tentang matinya tiga personel Polri yang ditembak oleh dua prajurit aktif TNI yang memiliki tempat perjudian sabung ayam di Negara Batin, Way Kanan, Lampung.

“Walaupun ada setoran, tidak menghilangkan fakta bawha terjadi penembakan yang menyebabkan tiga orang meninggal. Ini adalah persoalan kemanusian yang seharusnya bisa diungkap,” ujar Helmy.

“Saya mengimbau kepada semua, kepada masyarakat, beri ruang yang seluas-luasnya bagi tim untuk bisa bekerja secara tenang, tanpa tekanan, tanpa harus berpikir hal-hal atau isu-isu lain yang dibuat oleh mereka-mereka yang tidak bertanggung jawab, oleh mereka yang tidak suka kemapanan ini ada,” kata Kapolda menambahkan.

Sumber: republika

Komentar