MURIANETWORK.COM - Sebuah video yang memperlihatkan aksi penganiayaan terhadap seorang bocah berusia 11 tahun viral di media sosial.
Korban, Muhammad Yahya, warga Kecamatan Galesong, Kabupaten Takalar, mengalami kekerasan fisik yang dilakukan oleh dua remaja, yang merupakan tetangganya sendiri.
Dalam video berdurasi 48 detik yang sempat di-upload @takalarinfo itu tapi sudah di takedown, terlihat empat remaja membawa korban ke lokasi kejadian.
Salah satu pelaku yang mengenakan sweater merah terlihat memukul dan menendang korban, sementara seorang lainnya berbaju hijau dan bercelana pendek hitam ikut menganiaya.
Puncaknya, tendangan keras dari pelaku bersweater merah membuat korban terlempar ke sawah dan kesakitan hingga tidak bisa bangun.
Ironisnya, seorang pria yang berada di lokasi hanya merekam kejadian tersebut tanpa berusaha menghentikan aksi kekerasan itu. Sementara satu orang lainnya hanya menjadi penonton.
Menurut keterangan ibu korban, Diana, peristiwa ini terjadi pada Minggu sore (23/3/2025). Keluarga baru mengetahui kejadian tersebut setelah video penganiayaan menyebar luas di media sosial.
Diana mengungkapkan, anaknya diduga dianiaya karena dituduh mencuri minuman kemasan Pop Ice.
"Saya sangat sedih dan tidak terima anak saya diperlakukan seperti ini. Dia pulang dalam keadaan luka-luka dan ketakutan. Saya baru tahu setelah videonya viral. Mereka menuduh anak saya mencuri, tapi apakah harus sampai seperti ini?" ujar Diana, Senin (24/3/2025).
Diana menjelaskan, minuman yang dipersoalkan itu merupakan dagangan ibu salah satu pelaku. Namun, menurut pengakuan korban, justru anak si pedagang yang lebih dulu mengambil barang tersebut dan mengajak Yahya untuk meminumnya bersama.
Akibat penganiayaan tersebut, Muhammad Yahya mengalami luka lebam di wajah dan tubuhnya serta mengalami trauma berat. Kasus ini telah dilaporkan ke pihak kepolisian untuk ditindaklanjuti.
Diana berharap para pelaku segera diproses hukum agar kejadian serupa tidak terulang. "Wajahnya ada luka lebam dan bekas cakaran, punggungnya sakit akibat tendangan. Saya hanya ingin keadilan untuk anak saya. Dia masih kecil, masih trauma. Saya ingin pelaku dihukum agar ini jadi pelajaran bagi semua," tegasnya.
Sementara itu, tokoh masyarakat Galesong, Hasan Tiro, mengecam aksi kekerasan tersebut dan mendesak agar para pelaku segera diproses secara hukum. "Saya mengecam aksi kekerasan ini. Semoga tidak terulang lagi di Kabupaten Takalar, khususnya di Galesong. Saya berharap pelaku segera diamankan dan mendapatkan hukuman yang setimpal," katanya.
Sumber: era
Artikel Terkait
Nafsu Sudah Terujung, Pria di Palembang Nekat Perkosa Mahasiswi Cantik saat Buka Puasa
2 Polisi Terseret Penembakan 3 Polisi Way Kanan, Satu Orang Brimob Jadi Tersangka, Ini Perannya
Aipda Petrus Di-dor di Mata oleh Kopda Basarsyah saat Mohon Setop Tembak AKP Lusiyanto
Misteri Hilangnya Iptu Tomi Marbun Usai Operasi Kejar KKB, Polda Papua Barat Bentuk Posko Pencarian