murianetwork.com - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin turut menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-51 PDIP di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Ma'ruf tampak mengenakan batik cokelat dalam acara tersebut.
Ma'ruf Amin tiba sekitar pukul 09.46 WIB, mewakili pemerintah dalam perayaan HUT PDIP. Kehadiran Ma'ruf disambut oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Menkumham Yasonna Laoly.
Baca Juga: Hot Wheels Porsche Series 2024, Bakalan Diburu Kolektor!
Terlihat Ma'ruf Amin memberikan sapaan kepada beberapa petinggi PDIP yang turut menyambutnya.
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, telah tiba lebih awal, didampingi putranya, Prananda Prabowo.
Selain Ma'ruf Amin, juga hadir berbagai tokoh seperti Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki, Plt Ketum PPP Muhammad Mardiono, Ketua TPN Ganjar-Mahfud Arsjad Rasjid, Politikus PDIP Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Ketua DPP PDIP Said Abdullah, dan Ketum Perindo Hary Tanoesoedibjo.
Baca Juga: Operasi Satgas Damai Cartenz Papua Diperpanjang dan Fokus ke Papua Tengah serta Papua Pegunungan
Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan bahwa tema perayaan HUT ke-51 PDIP adalah 'Satyam Eva Jayate, Kebenaran Pasti Menang'.
Ia juga menjelaskan bahwa pemilihan Sekolah Partai sebagai lokasi perayaan HUT didasarkan pada fungsi sekolah tersebut sebagai tempat pendidikan bagi kader-kader partai dengan moralitas dan etika politik yang baik.
"Sekolah partai menjadi tempat pembentukan kader PDIP dengan pemahaman ideologi yang kuat, pengembangan organisasi politik, kesadaran terhadap lingkungan, serta kesadaran akan identitas PDI Perjuangan yang berakar dari rakyat," tambah Hasto.***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: indotren.com
Artikel Terkait
Bareskrim Polri Tetapkan Eks Pegawai BPOM sebagai Tersangka Kasus Pemerasan dan Gratifikasi
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!
Kader Golkar Masih Terkejut Airlangga Mundur, Meutya Hafid: Tak Ada Voting dalam Penentuan Plt Ketum
Ridwan Hisjam: Kalau Takut Dipenjara Jangan Jadi Ketua Umum Golkar