murianetwork.com - Relawan Prabowo-Gibran Digital Team (PRIDE) terus bergerak memperkuat konsolidasi di akar rumput untuk merebut suara pemilih pada hari pencoblosan Pemilu Presiden (Pilpres) tanggal 14 Februari 2024.
Salah satu di antaranya dengan menggelar konsolidasi bersama perwakilan diaspora dari 40 negara di Jakarta pada akhir pekan lalu.
Langkah ini dilakukan karena PRIDE ingin merebut 1,75 juta suara pemilih luar negeri bagi pasangan calon presiden nomor 2 pada Pilpres2024 nanti.
Baca Juga: 4 Zodiak yang Sering Terjebak Nostalgia Cinta, Terikat Kenangan Mantan
Acara bertajuk 'Talenta Diaspora untuk Indonesia Maju' dihadiri juga oleh unsur Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran seperti Wakil Komandan Alpha TKN Fritz Edward Siregar dan Wakil Komandan Tim Fanta Anggawira.
Selain itu hadir pula kader Partai Amanat Nasional (PAN) yang juga calon legislatif daerah pemilihan luar negeri, Uya Kuya.
Relawan Diaspora ini merupakan Warga Negara Indonesia yang tinggal di luar negeri, seperti Malaysia, Amerika Seritak, Jerman, dan China.
Mereka akan menggalang suara untuk bisa memenangkan pasangan Prabowo-Gibran di luar negeri.
Koordinator Nasional PRIDE, Anthony Leong berharap Prabowo-Gibran bisa meraih kemenangan luar negeri di atas 60% dari 1,75 juta DPT.
"Semoga Prabowo-Gibran bisa raih kemenangan di atas 60%. Kita pastikan suara itu bisa kita raih secara maksimal," ujar Anthony.
Baca Juga: Manggis, Buah Ajaib dengan Sejuta Manfaat Luar Biasa untuk Kesehatan
PRIDE juga akan mengupayakan hadirnya koordinator di 40 negara agar kemenangan Prabowo-Gibran bisa terwujud.
Koordinasi dan konsolidasi ini juga bakal dilakukan secara online mulai pekan ini.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: indotren.com
Artikel Terkait
Bareskrim Polri Tetapkan Eks Pegawai BPOM sebagai Tersangka Kasus Pemerasan dan Gratifikasi
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!
Kader Golkar Masih Terkejut Airlangga Mundur, Meutya Hafid: Tak Ada Voting dalam Penentuan Plt Ketum
Ridwan Hisjam: Kalau Takut Dipenjara Jangan Jadi Ketua Umum Golkar