DEPOK (eNBe Indonesia) - Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto memilih berkantor seperti biasa di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, dan cawapres Gibran Rakabuming Raka blusukan di Warakas, Jakarta Utara, pada hari ke-50 kampanye Pilpres 2024, Selasa.
Gibran, yang mengambil cuti dari jabatannya sebagai wali kota Surakarta, memulai kampanye di Warakas sekitar pukul 10.00 WIB.
Dari berbagai informasi yang dihimpun, sejauh ini Prabowo belum dijadwalkan menghadiri agenda kampanye.
Baca Juga: Kampanye Hari ke-50, Anies Baswedan di Sorong, Papua Barat Daya, Muhaimin Istirahat
Walaupun demikian, beberapa kelompok masyarakat pada Selasa siang akan menggelar acara deklarasi dukungan terhadap pasangan Prabowo-Gibran di kediaman pribadi Prabowo di Jalan Kertanegara No. 4, Jakarta Selatan, Jakarta.
Acara deklarasi pertama digelar oleh Barisan Persatuan Indonesia pada pukul 14.00 WIB, dilanjutkan dengan deklarasi oleh Relawan Pasukan Gemoy Indonesia (Pagi) pada pukul 16.00 WIB.
Sementara itu, informasi soal jadwal kampanye Gibran di Warakas, Selasa, diberikan oleh Wakil Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Aminuddin Ma’ruf, yang rutin mendampingi setiap agenda kampanye putra sulung Presiden Joko Widodo itu.
Baca Juga: Putuskan Ikuti Langkah Presiden Jokowi, Politisi Senior Maruarar Sirait Keluar Dari PDI Perjuangan
Prabowo dan Gibran saat ini masih aktif sebagai pejabat publik, yaitu Prabowo sebagai menteri pertahanan dan Gibran sebagai wali kota Surakarta.
Oleh karena itu, keduanya sering kali memanfaatkan masa selepas jam kerja untuk berkampanye. Pasangan itu juga memanfaatkan akhir pekan untuk berkeliling bertemu warga, konsolidasi para pendukung, dan sosialisasi program-program mereka ke masyarakat.***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: enbeindonesia.com
Artikel Terkait
Bareskrim Polri Tetapkan Eks Pegawai BPOM sebagai Tersangka Kasus Pemerasan dan Gratifikasi
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!
Kader Golkar Masih Terkejut Airlangga Mundur, Meutya Hafid: Tak Ada Voting dalam Penentuan Plt Ketum
Ridwan Hisjam: Kalau Takut Dipenjara Jangan Jadi Ketua Umum Golkar