LIHATJAMBI - Calon Wakil Presiden (Cawapres) dari nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menilai sejumlah argumentasi yang dilontarkan olehnya selama sesi debat, bukan merupakan serangan ofensif terhadap Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD.
"Masalah ofensif atau tidak itu saya kembalikan lagi ke pemirsa atau penonton, ya. Terima kasih," ujar Gibran menjawab pertanyaan wartawan saat _doorstop_ pascadebat cawapres di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (21/1).
Baca Juga: Direkomendasi PAN Jadi Cagub Jambi di Pilkada 2024, Al Haris Masih Istikharah Soal Siapa Wakilnya
Selama debat berlangsung, menurut Gibran baik tanggapan maupun pertanyaannya adalah bentuk _counter attack_ dari paslon nomor 2 terhadap nomor 1 dan 3, yang sebelumnya menyerang capres Prabowo Subianto pada debat capres, pada Minggu (7/1) lalu.
"Tadi saya hanya bertukar pikiran dan menyampaikan visi-misi. Itu saja," jawab Gibran.
Baca Juga: Gibran akan Kuatkan Reforma Agraria: 110 Juta Sertifikat Sudah Dibagikan dari Sebelumnya 500 Ribu
Sebelumnya, pada sesi debat Gibran mendapat kesempatan bertanya kepada Mahfud MD tentang cara mengatasi _greenflation_. Saat diingatkan Mahfud dan moderator untuk menyertakan penjelasan, Gibran berkilah bahwa dirinya menganggap Mahfud sudah tahu.
"Saya tidak jelaskan karena beliau kan profesor," kata Gibran, sambil kemudian menjelaskan bahwa yang dia maksud adalah inflasi hijau.
Baca Juga: Puan Maharani Terus Sampaikan 3 Ajaran Bung Karno Kepada Generasi Muda Indonesia
Mahfud pun menjawab pertanyaan Gibran dengan menjelaskan tentang ekonomi hijau. Menkopolhukam tersebut menyebut contoh ekonomi sirkuler yang banyak diterapkan orang-orang di daerah asalnya, yakni Madura.
"Orang Madura itu mempelopori ekonomi hijau," kata Mahfud, sambil menyebutkan langkah seperti memunguti sampah.
Baca Juga: Jubir TPN Ganjar-Mahfud Soroti Etika Gibran Saat Debat Cawapres, Awiek: Setiap Debat Ada Etikanya
Gibran lantas menjawab, "Saya lagi nyari jawaban Prof Mahfud, kok enggak ketemu," kata Gibran. "Saya nanya _greenflation_ kok jawabnya ekonomi hijau," katanya. Gibran menjelaskan bahwa transisi menuju ekonomi hijau harus dilakukan hati-hati. Ia mencontohkan biaya R&D yang mahal.
Mendapat waktu menjawab kembali, Mahfud enggan memanfaatkan kesempatannya.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: lihatjambi.com
Artikel Terkait
Bareskrim Polri Tetapkan Eks Pegawai BPOM sebagai Tersangka Kasus Pemerasan dan Gratifikasi
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!
Kader Golkar Masih Terkejut Airlangga Mundur, Meutya Hafid: Tak Ada Voting dalam Penentuan Plt Ketum
Ridwan Hisjam: Kalau Takut Dipenjara Jangan Jadi Ketua Umum Golkar