murianetwork.com – Tim Kampanye Nasional (TKN) dari pasangan calon nomor urut 2 yaitu Prabowo-Gibran memberikan tanggapan usai momen makan bakso bareng antara Presiden Jokowi dengan Prabowo Subianto.
Makan bakso Presiden Jokowi dengan Prabowo Subianto terjadi di Bandongan, Magelang, Jawa Tengah.
Dedek Prayudi selaku juru bicara TKN Prabowo-Gibran mengatakan bahwa dukungan yang diberikan Presiden Jokowi terhadap capres nomor urut 2 sudah jelas terlihat dari gestur dan sinyal.
“Kita sudah sama-sama tahu bahwa Pak Jokowi sudah terang-terangan memberikan gestur dan sinyal bahwa Pak Jokowi bersama Pak Prabowo dan Mas Gibran,” kata Dedek Prayudi seperti dikutip murianetwork.com dari Suara.com.
Menurut Dedek, dukungan yang diberikan oleh Presiden Jokowi terhadap pasangan calon nomor urut 2 merupakan hal yang wajar.
Hal itu dikarenakan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang memiliki komitmen untuk melanjutkan program-program dari Presiden Jokowi.
“Tentu saja Pak Jokowi menginginkan kerja-kerja baiknya selama ini dapat dilanjutkan oleh penerusnya,” ujar Dedek Prayudi.
“Pak Jokowi menganggap bahwa Pak Prabowo dan Mas Gibran merupakan orang-orang yang paling tepat untuk melanjutkan kerja-kerja baik Pak Jokowi,” lanjutnya.
Dedek Prayudi mengatakan bahwa pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Jokowi apakah akan menggunakan haknya secara terbuka untuk mendukung atau ikut dalam berkampanye.
Dedek Prayudi juga memastikan bahwa TKN dari Prabowo – Gibran tidak akan mendorong-dorong Jokowi untuk menyatakan dukungan secara terbuka.
“Pak Jokowi ketika di doorstop dan mengucapkan sesuatu yang dimana sesuatu tersebut bagian dari pada pasal-pasal yang ada di dalam undang-undang saja sudah dikatakan curang sana curang sini,” ucapnya.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: ayopalembang.com
Artikel Terkait
Bareskrim Polri Tetapkan Eks Pegawai BPOM sebagai Tersangka Kasus Pemerasan dan Gratifikasi
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!
Kader Golkar Masih Terkejut Airlangga Mundur, Meutya Hafid: Tak Ada Voting dalam Penentuan Plt Ketum
Ridwan Hisjam: Kalau Takut Dipenjara Jangan Jadi Ketua Umum Golkar