Matahari Pagi Resmi Deklarasi Dukungan Kepada Pasangan Prabowo-Gibran, Target Raih 65% Suara di Jabar

LIHATJAMBI - Pasangan Capres-Cawapres dari nomor urut dua Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka kembali mendapatkan dukungan dari salah satu komunitas yakni, Kelompok Matahari Pagi Prabowo-Gibran.

Kelompok matahari pagi ini secara resmi mendeklarasikan dukungan terhadap pasangan Prabowo-Gibran di Kota Bekasi.

Baca Juga: Wajib Tahu, Inilah Beberapa Tahapan Seleksi CPNS 2024 Yang Harus Diketahui Para Pelamar Sebelum Mendaftar

Adapun dukungan ini dilabuhkan Karena sosok Prabowo dinilai sendiri sosok pemimpin yang kompeten memimpin negeri ini.

"Kenapa Pak Prabowo harus jadi presiden? Karena Pak Prabowo adalah sosok pemimpin yang kompeten dan kapabel serta pengalaman dan itu semua dibalut oleh rasa komitmen yang tinggi terhadap pengabdian, terhadap negeri," ujar Koordinator simpul Matahari Pagi Kota Bekasi, M. Iqbal, ditemui di Graha Hartika Wulan Sari, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (31/1/2024).

Baca Juga: Kabar Gembira, Tahun Ini Tenaga Honorer Guru dan Nakes Jadi Prioritas Dalam Seleksi CASN 2024

"Banyak yang kompeten tapi tidak punya komitmen yang tinggi, banyak yang komitmen tapi tidak kompeten, tapi Bapak Prabowo adalah paket lengkap. Punya komitmen dan punya kapabilitas serta kemampuan dan komitmen yang tinggi terhadap kepentingan bangsa Indonesia," katanya.

Ia juga memaparkan target 30% suara di Bekasi untuk pasangan Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024 mendatang. Pihaknya juga menargetkan 65% suara di Jawa Barat.

Baca Juga: Siapkan Diri, Seleksi CASN Dibuka Awal Maret, 7 Dokumen Ini Sangat Penting Untuk Bisa Lulus

"Di Bekasi, 10 tahun yang lalu, 2014 itu Pak Prabowo unggul di angka 54%, selisih 4%. Di 2019 Alhamdulillah kembali unggul angkanya juga sekitar 10%, di 2024 mau berapa Bapak Ibu? Insya Allah kita bisa target 30%," ujarnya.

"Di Jawa Barat targetnya di atas 65%," tambahnya.

Pendiri Matahari Pagi, Dahnil Anzar Simanjuntak, juga menyebut Prabowo sendiri merupakan simbol persatuan. Ia lalu mengaitkan kejadian Jokowi yang mengajak Prabowo masuk kabinet setelah rampungnya pilpres 2019 silam.

Baca Juga: Tercatat Ada 28 Perusahaan Tambang di Jambi Pasok Batubara ke PLTU PLN, Dinas ESDM: Petakan Jalur Angkutan

"Pak Prabowo dan Pak Jokowi tidak egois. Kalau Pak Prabowo pada pilpres yang lalu, Pak Jokowi tidak mengajak Pak Prabowo atau Pak Prabowo tidak mau diajak oleh Pak Jokowi, maka kita ribut terus," ujarnya.