Tolak Dinasti Politik, Mahfud: Itu Menyakitkan Hati Orang

- Kamis, 16 Mei 2024 | 17:30 WIB
Tolak Dinasti Politik, Mahfud: Itu Menyakitkan Hati Orang


Hal tersebut dia sampaikan saat diwawancarai jurnalis senior Budiman Tanuredjo dalam podcast Back to BDM di Youtube, tayang Kamis (16/5).


Dalam kesempatan itu, mulanya Budiman mengulik keinginan Mahfud mengenai karir putra-putrinya, dan kemudian dijelaskan bahwa anak pertama dan keduanya memilih jalur kedokteran. Sementara anak ketiga mengikuti jejaknya sebagai dosen hukum di perguruan tinggi negeri.


"Enggak ada yang diarahkan jadi politisi," tanya Budiman secara spontan kepada Mahfud.


Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) itu mengaku tidak melarang anaknya terjun dalam dunia politik, tetapi memberikan pengecualian.


"Enggak (diarahkan menjadi politisi). Saya sarankan, 'hei kamu (anak-anak ku) boleh ngurus negara ini, boleh berpolitik tapi jangan ke partai politik," kata Mahfud menjawab.


Budiman lantas tertarik dengan jawaban itu, hingga akhirnya meminta alasan kepada Mahfud mengapa melarang anaknya bergabung dengan parpol.


"Kenapa," tanya Budiman singkat.


"Enggak akan kuat dia dengan godaan, tarikan kanan-kiri, atas-bawah," sambung Mahfud menjawab.


Tak sampai di situ, Mahfud menceritakan pengalamannya ketika di zaman Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid atau kerap disapa Gus Dur. Di mana, dirinya saat itu juga dilarang masuk Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).


"Sama ketika saya mau masuk partai politik oleh Gus Dur untuk mencalonkan DPR, sama Gus Dur enggak boleh, (dengan bilang) 'Pak Mahfud anda enggak boleh anggota DPR'," ujar Mahfud menceritakan percakapannya dengan Gus Dur pada zaman itu.


"Loh Gus, saya masuk PKB kan karena ingin masuk DPR. Terus saya mau ke mana? (Lalu Gus Dur menjawab) 'Pak Mahfud jadi hakim aja nanti'," sambungnya.


Singkat cerita, Mahfud menyampaikan satu alasan Gus Dur melarang dirinya masuk ke parlemen, padahal dia melihat beberapa orang yang masuk PKB tidak dilarang oleh Gus Dur menjadi anggota DPR.


"Lalu saya sebutlah nama-nama yang dari PKB masuk ke politik lah, si A, si B. (Lalu Mahfud bertanya) Gus kok si itu boleh? (Kemudian Gus Dur menjawab)'ya boleh, karena dia itu pembohong, itu memang cocok jadi politisi. Dia memang pembohong," ungkap Mahfud tertawa terbahak-bahak bersama Budiman.


Halaman:

Komentar