MURIANETWORK.COM - Anggota Gugus Tugas Sinkronisasi Bidang Komunikasi, Hasan Nasbi, mengatakan, TNI-Polri harus memiliki peran strategis melindungi kedaulatan negara.
"Jika komponen lain melaksanakan tugas membangun infrastruktur, membangun ekonomi, dan mencerdaskan bangsa, maka TNI-Polri berperan melindungi bangsa, menjaga keamanan, termasuk menjaga hasil-hasil pembangunan," kata Hasan, kepada Kantor Berita Politik RMOL, di Jakarta, Minggu (14/7).
Dia mengaku menyesali judul pemberitaan di Kompas yang menyatakan bahwa, Untuk Apa Bangun Kereta Cepat atau Jalan Kalau Negara Tidak Aman.
Menurutnya, berita itu salah persepsi, dan dikatakan tidak tepat, lantaran saat menyampaikan itu Prabowo sedang memberikan perintah agar TNI dan Polri mampu menjaga keutuhan bangsa, termasuk kepada calon perwira remaja TNI-Polri.
"Itu sama sekali tidak tepat (berita Kompas) jika digambarkan sebagai penyesalan (Prabowo). Beliau justru sedang memberikan perintah kepada TNI-Polri untuk mengabdi, menjalankan peran mereka, yaitu menjaga keamanan dan keutuhan negara, agar hasil-hasil pembangunan tidak sia-sia," katanya.
Ia juga menambahkan, Prabowo Subianto justru mau mengatakan bahwa keamanan itu penting jika mau terus membangun di masa depan.
"Begitu juga sebaliknya, semua hasil-hasil pembangunan yang sudah ada tidak akan maksimal manfaatnya jika keamanan dan keutuhan negara tidak terus dijaga. Sebab pembangunan dan keamanan itu beriringan," katanya.
Hasan menegaskan, pemerintahan Prabowo-Gibran Rakabuming Raka merupakan keberlanjutan.
"Dalam berbagai pidato, Prabowo Subianto sangat menekankan pentingnya keberlanjutan pembangunan, bukan membelokkan arah pembangunan," ujarnya.
"Makanya beliau mengajak kita untuk berterima kasih kepada seluruh presiden yang pernah memimpin. Sebab pencapaian Indonesia saat ini adalah hasil dari kerja keras dan jasa presiden-presiden sebelumnya," demikian Hasan Nasbi
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
JANGGAL! Selain Ijazah, Skripsi Jokowi Ternyata Berbeda Dengan Teman Seangkatan, Kok Bisa?
VIRAL Beredar Pengumuman di Koran KR Tahun 1980 Jokowi Diterima Fakultas Kehutanan UGM
Wapres Gibran Diduga Lindungi Mafia Beras
Banyak Menteri Gagal Paham Arah, Prabowo Didorong Reshuffle Kabinet Secara Radikal!