MURIANETWORK.COM - Mantan Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi berniat untuk bikin partai politik (parpol) baru.
Hal ini semata-mata karena Jokowi merasa masih memiliki banyak pendukung.
Selain itu, hal ini dampak dari pemecatan dirinya oleh PDIP.
Melihat realita itu, Jokowi pun tergerak untuk mendirikan parpol baru yang konsepnya berbeda dengan parpol pada umumnya.
Pada wawancara dengan jurnalis senior Najwa Shihab, Jokowi mengungkapkan konsep parpol yang ingin didirikannya.
Menurutnya, partai tersebut akan memiliki format yang mirip dengan perusahaan terbuka atau TBK, di mana anggotanya bisa bergabung dengan cara yang lebih fleksibel dan terbuka.
"Ini masih dimatangkan, tapi keinginan kami adalah sebuah partai politik yang super terbuka," kata Jokowi dikutip dari Tribunnews.com.
Ketika kembali ditanya soal hal ini, Jokowi hanya tersenyum dan menambahkan, “Partai super terbuka,” seraya tertawa ringan.
Terkait hal ini Wakil Menteri Ketenagakerjaan yang juga Ketua Jokowi Mania (Joman), Immanuel Ebenezer atau Noel, mengaku belum mengetahui hal tersebut.
“Saya enggak tahu tuh,” jawab Noel singkat, usai silaturahmi partai politik Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Jumat (14/2/2025).
Meski begitu, Noel menegaskan bahwa setiap warga negara, termasuk Jokowi, memiliki hak konstitusional untuk membentuk partai politik.
“Itu hak konstitusi beliau sebagai warga negara,” ujarnya.
Noel juga menambahkan, hingga saat ini, ia belum menerima informasi lebih lanjut atau berkomunikasi langsung dengan Jokowi terkait kabar tersebut.
"Belum lah, itu kan persoalan pak Jokowi," tuturnya.
Sebelumnya, pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro menyebut saat ini menjadi momentum yang tepat bagi Jokowi mendirikan partai baru.
Agung menilai kemungkinannya kecil Jokowi akan berpolitik secara independen. Sebab Jokowi tetap membutuhkan partai politik.
"Saya merasa kemungkinan besarnya Pak Jokowi berpartai, tapi partainya baru atau yang sudah eksis itu masih jadi misteri, hanya Pak Jokowi yang tahu," kata Agung dalam program "Kompas Petang" Kompas TV, Rabu (18/12/2024).
Diketahui saat ini sejumlah partai politik telah membuka pintu untuk Jokowi bergabung seperti Golkar dan PAN.
Namun, Agung menilai tawaran-tawaran yang ada belum konkret.
Selain itu, kata dia, partai-partai disebutnya masih menimbang posisi yang pas jika Jokowi bergabung.
Pasalnya, masing-masing partai telah memiliki struktur kepemimpinan tersendiri yang berpeluang berubah jika Jokowi gabung.
"Partai-partai yang ada ini masih wait and see, mereka tahu bahwa konsekuensi politiknya bukan hanya berkah politik, tapi ada ekses-ekses politik yang langsung mengarah ke ketum-ketum mereka," kata Agung.
"Apakah ketum-ketum itu mau, atau faksi-faksi dalam partai mau memberikan karpet kuning, karpet biru, ataupun merah marun (kepada Jokowi)?" ucapnya.
Agung pun menilai saat ini menjadi momentum yang tepat bagi Jokowi mendirikan partai.
Pasalnya Jokowi baru beberapa bulan melepaskan jabatan presiden.
Selain itu, Jokowi dinilai masih memiliki basis politik yang kuat, serta anggota keluarga yang menduduki jabatan penting seperti putranya, Gibran Rakabuming Raka, yang saat ini menjadi wakil presiden dan menantunya, Bobby Nasution, yang menjadi gubernur terpilih Sumatra Utara.
"Posisi Pak Jokowi masih punya pengaruh, karena baru beberapa bulan saja mengakhiri masa jabatan," ujarnya.
"Saya kira ini momentum yang pas untuk beliau membuat partai baru," imbuh Agung
Sumber: Wartakota
Artikel Terkait
PDIP Tafsirkan Pujian Prabowo untuk Jokowi: Itu Konfirmasi Menang Pemilu Karena Cawe-cawe
Menteri Hukum: RUU Perampasan Aset Butuh Konsolidasi Partai
Soal Tren #KaburAjaDulu, Wamen Christina: Sah-sah Saja Asal...
Luhut ke Prabowo: Pecat Pejabat Yang Bermasalah, Ngapain Dipertahankan!