MURIANETWORK.COM - Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia memberikan arahan kepada kader Partai Golkar di DPR RI.
Bahlil bercerita bagaimana seorang pemimpin harus berani untuk mengambil risiko.
Hal itu disampaikan Bahlil dalam sambutannya di acara HUT ke-57 Fraksi Partai Golkar, gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (13/2/2025).
Bahlil mulanya bercerita soal kebijakan LPG 3 kilogram (kg) yang menuai pro dan kontra.
Ia mengatakan kebijakan diputuskan lantaran melihat situasi di masyarakat, ketika masih ditemukan penjualan LPG yang dicurangi. Ia memahami risiko yang harus diambil atas kebijakan itu.
"Saya tahu kebijakan ini tidak populer, untuk sementara. Tapi ini, saya perjuangkan karena ini menjadi hak-hak rakyat untuk mendapatkan harga yang lebih murah. Ini risiko memang, kalau saya mau santai-santai saja, bisa dilobi. Tapi Golkar kan harus memperjuangkan apa yang menjadi hak daripada rakyat," kata Bahlil dalam sambutannya di ruang Pustaloka Gedung Nusantara IV.
Bahlil mengatakan banyak yang merasa tak masalah jika harga LPG dinaikkan.
Namun ia memahami banyak masyarakat yang tak akan setuju lantaran ia pun pernah berada di posisi mendapatkan bantuan atau subsidi dari pemerintah.
"Ada yang mengatakan kepada saya Rp 5.000 tidak apa-apa lebih mahal, yang penting barangnya ada di samping rumah. Saya menanya, yang benar kalau Anda punya saudara-saudara seperti ini. Saya yakin masih banyak saudara-saudara kita yang selisih Rp 2.000 saja, pasti membutuhkan," kata Bahlil.
"Karena Bapak-Ibu semua, saya bersyukur dalam perjuangan ini, saya mungkin satu-satunya ketua, saya adalah ketua umum partai Golkar yang pernah merasakan makan beras subsidi," sambungnya.
Bahlil tak mau menyalahkan siapa-siapa atas kejadian tersebut. Bahlil mengatakan seorang pemimpin harus berani mengambil risiko.
"Dan saya tidak mau menyalahkan siapa-siapa awalnya saya tahu ini ada sedikit dinamika, nanti di ruang tertutup baru saya menjelaskan dinamikanya bagaimana. Tapi sebagai pemimpin di sebuah institusi, saya tidak menyalahkan siapa-siapa yang salah," ucap Bahlil.
"Itu adalah salah kami, kami perbaiki dan kami siap bertanggung jawab dan Alhamdulillah Semua urusan sudah selesai. Jadi pemimpin itu harus ambil risiko. Jangan pemimpin yang tidak ambil risiko," imbuhnya.
Sumber: Detik
Artikel Terkait
VIRAL Pembacaan Pancasila di HUT-17 Gerindra Lompat dari Sila 3 ke 5: Kader Tidak Hafal?
Ramai Poster Caketum Golkar, Pengamat: Sinyal Bahlil Tak Diterima di Internal
Prabowo: Jangan Calonkan Saya Lagi Kalau Program Gagal
Jokowi Sebut Tidak Ada yang Berani Kritik Prabowo, Bukti Dapat Dukungan Kuat dari Rakyat